SOLOPOS.COM - Viaduk Gilingan Solo. (Youtube/Solopos TV)

Solopos.com, SOLO — Proyek pembangunan infrastruktur berskala besar yang berjalan bersamaan hingga berpotensi membuat lalu lintas Kota Solo macet parah tidak hanya tiga, melainkan empat.

Sebelumnya disebutkan ada tiga proyek jalan dan jembatan yang akan dikerjakan bersamaan mulai Juni ini. Selain rel layang di Simpang Joglo yang mulai berdampak pada arus lalu lintas, ada proyek perbaikan Jembatan Mojo di Semanggi, Pasar Kliwon.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Proyek Jembatan Mojo menggunakan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Kemudian proyek pembongkaran dan perbaikan Jembatan Jurug B di Jebres, Solo, yang menggunakan anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Tapi ternyata masih ada satu lagi proyek besar lainnya yang berpotensi bikin lalu lintas Kota Solo macet parah. Proyek tersebut yakni perbaikan viaduk Gilingan di Jl Ahmad Yani, Ngemplak, Gilingan, Solo.

Informasi mengenai proyek perbaikan viaduk Gilingan yang dikerjakan bersamaan tiga proyek besar lain diungkapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Hari Prihatno, saat diwawancarai Solopos.com, Senin (6/6/2022).

Baca Juga: 4 Proyek Besar Jalan Bersamaan Di Solo, Kemacetan Parah Di Depan Mata!

“Jadi tidak hanya tiga [proyek], tapi empat sebetulnya. Jadi Joglo, Jurug, Viaduk Gilinga, Jembatan Mojo. Hampir bareng semua, bulan Juni sudah mulai semua. Dampaknya untuk lalu lintas akan sangat berat karena Viaduk Gilingan juga akan dibangun,” ungkap Hari.

Hari tak menjelaskan lebih lanjut mengenai revitalisasi viaduk Gilingan. Yang jelas, ada beberapa lokasi yang diprediksi akan menerima beban arus lalu lintas hingga terjadi kemacetan di antaranya Simpang Lima Balapan, Simpang Lima Banjarsari, Jl. Brigjend Katamso Mojosongo, dan beberapa ruas jalan lainnya.

“Itu lokasi-lokasi yang harus diwaspadai karena pengalihan arusnya hampir semua melalui jalur itu,” ujarnya mengenai dampak pengerjaan proyek besar Kota Solo yang berpotensi memicu macet.

Baca Juga: Ini 3 Proyek Besar yang Diprediksi Bikin Solo Macet Luar Biasa

Rekayasa Lalu Lintas

Hari tidak hafal persis skema rekayasa lalin itu, tapi di antaranya pengguna jalan yang akan lewat Joglo dialihkan ke jalan tol. Sementara yang dari arah Mojosongo tidak bisa langsung ke barat, melainkan diarahkan ke Jl Brigjend Katamso.

Berdasarkan catatan Solopos.com, kondisi viaduk Gilingan yang kerap menimbulkan masalah bagi arus lalu lintas telah lama menghantui Kota Solo. Banjir hingga kendaraan tersangkut sudah tak terhitung lagi berapa kali terjadi.

Revitalisasi viaduk Gilingan dengan membangun underpass sudah pernah direncanakan pada 2014 dengan rencana realisasi pada 2015. Rencananya, viaduk akan dilebarkan menjadi 20 meter dan diperdalam sehingga ketinggiannya sesuai standar UU Lalu Lintas yakni 4,2 meter.

Baca Juga: Viaduk Gilingan Solo Pernah Akan Dibangun Underpass Pada 2015, Tapi Gagal Gara-Gara Ini

Saat in ketinggian viaduk hanya 3,4 meter. Estimasi kebutuuhan anggarannya saat itu mencapai Rp26 miliar dan diperkirakan selesai dalam empat bulan. Namun, rencana itu gagal karena terkendala pembebasan lahan milik warga di utara dan selatan viaduk.

Tak hanya untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas, pembenahan viaduk juga untuk mendukung keberadaan Masjid Raya Sheikh Zayed tak jauh dari viaduk tersebut. Masjid yang merupakan miniatur masjid dengan nama sama di Abu Dhabi Uni Emirat Arab itu akan menjadi ikon wisata religi baru di Kota Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya