SOLOPOS.COM - Petugas BPBD Solo membersihkan sampah yang menyumbat saluran drainase di viaduk Gilingan, Solo, yang tergenang air seusai hujan deras, Minggu 97/3/2021) siang. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Viaduk Gilingan, Banjarsari, Solo, pernah direncanakan untuk direvitalisasi dengan membangun underpass pada 2015. Namun, proyek yang sudah direncanakan sejak 2014 itu gagal terealisasi.

Penyebabnya, proyek tersebut terkendala pembebasan lahan milik warga. Catatan Solopos.com, portal viaduk Gilingan pernah rusak karena tertabrak truk kontainer yang nekat melintas pada September 2014.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setelah itu, Pemkot Solo getol membahas rencana revitalisasi viaduk itu. Pada 2015, Dinas Pekerjaan Umum (saat ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Kota Solo sudah menyusun detail engineering design (DED) underpass di viaduk Gilingan.

Baca Juga: Kejari Sukoharjo Kumpulkan Barisan Penyintas Covid-19, Ada Apa Ya?

Rencananya viaduk Gilingan Solo akan dilebarkan menjadi 20 meter dari lebar saat ini 6 meter. Kemudian dasar viaduk Gilingan Solo juga akan diperdalam sehingga ketinggiannya sesuai standar UU Lalu Lintas yakni 4,2 meter. Saat ini ketinggian viaduk hanya 3,4 meter.

Pemkot bahkan sudah menyiapkan rencana pengalihan arus lalu lintas ke Jl S Parman dan Jl Monginsidi selama pembangunan underpass di viaduk tersebut.

Anggaran Rp26 Miliar

Total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan underpass tersebut mencapai Rp26 miliar. Pemkot Solo merencanakan underpass bisa dibangun pada 2015 dalam waktu kurang lebih empat bulan. Namun rencana itu ditunda hingga 2016, kemudian 2017, hingga akhirnya sampai saat ini belum terealisasi.

Baca Juga: Tolak KLB Deli Serdang, DPC Partai Demokrat Karanganyar Telusuri Bukti Pemalsuan Suara

Pemkot Solo saat itu dihadapkan pada permasalahan nonteknis yakni pembebasan lahan dan bangunan di sekitar viaduk Gilingan. Pelebaran jalan hingga 20 meter itu sudah barang tentu berdampak pada bangunan rumah warga di utara dan selatan viaduk.

Namun, saat itu Pemkot Solo belum bisa memastikan berapa bangunan yang terdampak. Alasannya, pembebasan lahan ditangani pemerintah pusat.

Sebagai informasi, Jl Ahmad Yani tempat viaduk Gilingan Solo itu berada merupakan jalan arteri yang pengelolaannya ada di pemerintah pusat. Selama ini keberadaan underpass kerap menimbulkan masalah.

Baca Juga: Temui Gibran Di Solo, Kepala BKKBN Bicara Soal Wajib Lapor Bagi Calon Pengantin

Kerap Banjir

Selain tidak bisa dilewati kendaraan bertonase tinggi dan bus ber-AC, viaduk itu juga kerap dilanda banjir. Bila genangan air cukup tinggi, arus lalu lintas terpaksa dialihkan ke jalur lain.

Saat ini, masjid megah yang merupakan miniatur Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab tengah dibangun di lahan eks Depo Pertamina Gilingan. Lokasinya tak jauh dari viaduk. Masjid hibah dari putra mahkota Kerajaan Arab tersebut bakal menjadi ikon baru wisata religi Kota Solo.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Belum Kelar, Pasar Jambangan Karanganyar Dibuka Malam Ini, Kenapa?

Untuk itu tentunya infrastruktur sekitarnya harus mendukung dan viaduk Gilingan yang berada tak jauh dari lokasi pembangunan masjid harus segera dibenahi. Ada kemungkinan viaduk itu akan ditangani bersamaan dengan pembangunan rel layang Simpang Joglo.

Rel layang yang rencananya mulai dibangun pada Juli 2021 itu menurut informasi dari Pemkot Solo bakal naik mulai dari viaduk Gilingan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya