SOLOPOS.COM - Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Kusnandi Rusmil. (Antara-Bagus Ahmad Rizaldi)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Kusnandi Rusmil mengakui lolosnya vaksin Covid-19 produksi Sinovac dalam uji klinis tahap III. Diakui pula, sebagian sukarelawan uji vaksin itu mengalami demam dan pusing.

Kusnandi Rusmil menyatakan vaksin Covid-19 bikinan Sinovac yang sedang uji klinis tahap III di Bandung, Jawa Barat sudah berkali-kali dicek aspek keamanannya (penggunaan). Vaksi itu, selanjutnya akan menjalani post marketing surveillance.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

"Lulus uji klinis fase tiga. Vaksin ini bisa dipakai, dilanjutkan dengan post marketing surveillance. Jadi vaksin yang boleh digunakan sudah berkali-kali di cek keamanannya," kata Kusnandi Rusmil mengutip Kantor Berita Antara, Rabu (28/10/2020).

Boy Group Pentagon Raih Kemenangan Setelah 4 Tahun Debut

Diakuinya, dalam uji klinis vaksin Sinovac ada beberapa tahap seperti preklinik dan uji klinis hingga uji klinis tahap III. Dalam praklinis calon vaksin telah diuji secara fisika dan kimia pada tumbuh-tumbuhan dengan sangat ketat.

Pengujian kemudian, dilanjutkan uji klinis pada tikus dan monyet dengan pemberian berbagai cara dan dosis. "Bila aman, maka dilanjutkan pada manusia. Pada manusia ada empat tahap untuk melihat keamanan, imunogenisitas, dan efikasinya," ujar Kusnandi.

Tak Sempurna

Sementara itu, Manajer Integrasi Proyek Riset dan Pengembangan Bio Farma Neni Nurainy mengatakan akan terus melakukan pemantauan terhadap efek samping atau kejadian ikutan pascapemberian vaksin Covid-19.

"Tidak ada satu obat pun yang sempurna, sehingga pasti ada efek samping. Kita dalam uji klinis [vaksin Covid-19] akan memonitoring kejadian ikutan pasca imunisasi," ujar Neni, Senin (26/10/2020).

Anime Kimi No Nawa Diadaptasi Jadi Film Live Action Hollywood

Dia mengatakan, apapun kejadian ikutan setelah vaksinasi, ada formulir yang harus diisi para sukarelawan. Data tersebut dikumpulkan dan akan dianalisis.

"Jadi setelah 48 jam setelah vaksinasi akan dilihat reaksi lokal dan sistemnya kemudian selama 6 bulan tetap dipantau," tuturnya.

Dia mengatakan terkait vaksin Covid-19 Sinovac yang berasal dari China, berdasarkan penelitian terhadap fase I, fase II, dan beberapa laporan dari fase III, didapati bahwa gejala umum yang muncul adalah rasa sakit di tempat injeksi dan ada juga yang merasakan gejala demam dan pusing. Namun, diimbuhkan pula jumlah sukarelawan yang melaporkan keluhan itu sangat sedikit.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya