SOLOPOS.COM - Aktivis yang tergabung dalam Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumatera Utara melakukan aksi refleksi malam memperingati kematian aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir di Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (7/9/2022). Aksi memperingati 18 tahun kematian Munir itu digelar untuk mendorong Komnas HAM melanjutkan dan menetapkan kasus tersebut sebagai pelanggaran HAM berat. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/Ief/wsj.

Solopos.com, JAKARTA — Hacker dengan nama akun Bjorka menyinggung mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, Muchdi Purwoprandjono, saat membeberkan kronologi pembunuhan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Munir Said Thalib.

Bjorka mengungkap kronologi kasus pembunuhan Munir melalui media sosial miliknya, seperti Telegram dan Twitter. Dia memberi judul Who Killed Munir? pada tulisan yang diunggah Minggu (11/9/2022).

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Hal itu membuatnya sempat masuk daftar trending Twitter. Mengutip dari https://telegra.ph/Who-Killed-Munir-09-10, Bjorka menyinggung nama Muchdi Purwoprandjono sebagai dalang kasus pembunuhan Munir.

“Aku akan memberikanmu nama jika kamu bertanya siapa sosok di balik pembunuhan Munir. Dia adalah Muchdi Purwopranjono yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya,” ungkap Bjorka melalui kanal Telegramnya, dikutip Senin (12/9/2022).

Munir sempat menjabat Koordinator KontraS dan vokal mengungkap kejahatan kemanusiaan. Salah satunya, Munir membeberkan pelaku penculikan terhadap 13 aktivis yang hilang pada 1997-1998 adalah anggota Kopassus yang dikenal sebagai Tim Operasi Mawar.

Baca Juga : Hacker Bjorka Bongkar Dalang Pembunuhan Aktivis HAM Munir

Apa yang dilakukan Munir itu sempat membuat Muchdi Purwopranjono yang saat itu menjabat Danjen Kopassus menjadi tak senang. Muchdi sempat diberhentikan dari jabatannya yang baru seumur jagung.

Kemudian, Muchdi Purwoprandjono atau Muchdi Pr diangkat menjadi Kepala Deputi V BIN pada 27 Maret 2003. Jabatannya ini dianggap menjadi gerbang awal bagi Muchdi Purwoprandjono untuk menghentikan aktivitas Munir.

Tugas Membunuh

Jabatan tersebut membuat Muchdi Pr memegang kendali pada BIN. Muchdi Pr diduga memanfaatkan jaringan non-organik BIN, yakni Pollycarpus Budihari Priyanto, sebagai eksekutor pada kasus pembunuhan Munir.

Pollycarpus Budihari Priyanto merupakan salah satu pilot PT Garuda Indonesia Airways saat itu. “Karena saat itu diketahui bahwa Munir akan terbang ke Belanda dengan menggunakan Garuda Indonesia,” tulis Bjorka.

Baca Juga : Bjorka Sebut Otak Pembunuhan Munir, Sekjen Partai Berkarya: Itu Pengalihan Isu

Atas perintah Muchdi, lanjutnya, Pollycarpus membuat surat kepada Garuda Indonesia agar dirinya bisa ditempatkan di bagian Corporate Security. Bahkan, Pollycarpus mengetik draft surat tersebut di ruangan staf Deputi V BIN.

Beberapa hari kemudian, setelah menyampaikan surat tersebut kepada Muchdi Purwoprandjono, Pollycarpus memberi tahu Budi Santoso tentang rencana pembunuhan Munir. Budi Santoso menjadi salah satu saksi dalam kasus pembunuhan Munir.

“Pak, saya mendapat tugas dari Pak Muchdi Purwopranjono untuk membunuh Munir,” ungkap Bjorka diduga menirukan pernyataan Pollycarpus kepada Budi Santoso.

Surat rekomendasi yang telah ditandatangani itu dimasukkan ke dalam amplop BIN dengan No.R-451/VII/2004 kemudian diserahkan Pollycarpus kepada Dirut PT Garuda Indonesia Airways, Indra Setiawan. Pollycarpus berhasil menjadi staf keamanan perusahaan.

Racun Arsenik

Baca Juga : Pollycarpus Meninggal, Kasus Munir Terkubur?

“Pollycarpus menelepon ponsel Munir yang diterima Suciwati untuk menanyakan kapan Munir akan berangkat. Suci menjawab bahwa suaminya akan berangkat Senin, 6 September 2004, dengan pesawat Garuda Boeing 747-400 nomor penerbangan GA-974,” terang Bjorka.

Pollycarpus yang seharusnya menjadi pilot utama dalam penerbangan dari Indonesia ke Peking, China pada 5 hingga 9 September 2004, nyatanya berupaya agar dirinya dapat masuk sebagai extra crew pada penerbangan yang membawa Munir.

Usaha Pollycarpus untuk ikut dalam penerbangan yang membawa Munir ke Belanda itu berhasil. Pesawat yang diberangkatkan dari Bandara Soekarno Hatta ini tiba di Bandara Changi Singapura setelah terbang sekita 120 menit.

Pollycarpus telah terlebih dahulu menemui Munir. Dia memutuskan membawa Munir ke salah satu toko di Bandara Changi melalui gerbang 42. Pollycarpus memesan dua minuman. Salah satunya diduga telah ditambahkan racun arsenik. Munir menghabiskan minuman beracun itu.

Setelah itu, Munir kembali melanjutkan perjalanan ke Belanda. Di sisi lain, Pollycarpus sang eksekutor kembali ke tanah air. Munir menghembuskan napas terakhir dua jam sebelum pesawat yang membawanya itu mendarat di Bandara Schipol, Amsterdam, Belanda.

Baca Juga : Pollycarpus Meninggal Setelah 2 Tahun Bebas Murni

“Berdasarkan hasil autopsi pihak berwenang Belanda, tubuh Munir mengandung 3,1 miligram racun arsenik. Ada proses pengadilan dalam kasus ini. Namun, tabir misteri tidak pernah terungkap dengan jelas,” jelas Bjorka.

Masa Kedaluwarsa

Berdasarkan barang bukti yang ditemukan, pihak berwajib telah menetapkan Muchdi Purwoprandjono, Pollycarpus, dan Indra Setiawan sebagai tersangka kasus pembunuhan Munir.



Kendati demikian, dalam persidangan pada 31 Desember 2008, Muchdi Purwoprandjono yang sempat ditetapkan sebagai tersangka, dinyatakan tidak terbukti bersalah secara sah dan divonis bebas.

Tersangka lain, Indra Setiawan telah dibebaskan pada 14 April 2008. Dia menjalani hukuman selama satu tahun. Pollycarpus bebas pada 28 September 2014. Bjorka juga menagih janji Presiden Joko Widodo untuk menuntaskan perkara kematian Munir.

Baca Juga : Kenang Aktivis HAM Munir, Puluhan Mahasiswa UNS Solo Nyalakan Lilin

Seperti diketahui, akibat tidak ada penuntutan atau status yang diubah menjadi pelanggaran HAM berat, kasus pembunuhan Munir telah memasuki masa kedaluwarsa pada 7 September 2022.

Muchdi Purwopranjono yang dihubungi Bisnis.com lewat telepon selular untuk meminta konfirmasi perihal dirinya disebut terkait pembunuhan Munir, belum memberi jawaban hingga berita ini diturunkan.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Kronologi Pembunuhan Munir Versi Hacker Bjorka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya