SOLOPOS.COM - Puluhan kktivis dari Kontras Sumatra Utara menggelar refleksi malam memperingati kematian aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir di Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (7/9/2022). (Antara/Fransisco Carolio)

Solopos.com, JAKARTA — Peretas yang saat ini sedang menjadi perbincangan dan dikenal dengan sebutan Bjorka kembali membuat kehebohan dengan menyebut Muchdi Purwoprandjono sebagai dalang pembunuhan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Munir Said Thalib.

Bukan kali ini Bjorka membuat geger dunia maya maupun nyata. Sebelumnya, dia mengaku telah membocorkan rangkaian surat rahasia untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi, termasuk dari Badan Intelijen Negara (BIN) di forum breached.to. Total, Bjorka mengklaim mengantongi 679.180 dokumen.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Aku akan memberikanmu nama jika kamu bertanya siapa sosok di balik pembunuhan Munir. Ia adalah Muchdi Purwopranjono yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya,” tulis Bjorka dalam kanal Telegram, Bjorkanism, Minggu (11/9/2022).

Masih menurut sosok Bjorka, Muchdi tak senang dengan Munir saat menjabat Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Saat itu Munir menyebut Tim Mawar Kopassus merupakan dalang penculikan 13 aktivis pada periode 1997-1998.

Akibatnya, Muchdi yang saat itu menjabat Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus diberhentikan dari jabatan selama 52 hari. Setelahnya, pada 27 Maret 2003, Muchdi diangkat jadi Kepala Deputi V BIN.

Baca Juga : Bjorka Si Hacker Paling Meresahkan

Posisi tersebut, jelas Bjorka, memperlancar niat Muchdi untuk menghentikan pergerakan Munir. Bjorka mengatakan Muchdi menggunakan pilot Garuda Indonesia, Pollycarpus Budihari Priyanto, sebagai eksekutor pembunuhan Munir.

Pollycarpus, menurut Bjorka, merupakan jaringan non-organik BIN. Singkat cerita, pada 6 September 2004, Pollycarpus meracuni minuman Munir dengan arsenik saat mereka melakukan perjalanan udara ke Amsterdam, Belanda.

Munir dinyatakan meninggal pada 7 September 2004. Kemudian, pada 31 Desember 2008, pengadilan menyatakan Pollycarpus bersalah sebagai pembunuh Munir. Pada 28 September 2014, Pollycarpus dibebaskan dari tahanan.

Di sisi lain, hakim membebaskan Muchdi dari tuduhan berkomplot atas pembunuhan Munir. Saat itu hakim merasa belum ada bukti meyakinkan bahwa Muchdi telah merencanakan pembunuhan Munir.

Dalam unggahannya, Bjorka juga membocorkan data pribadi Muchdi seperti nomor ponsel, Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor Kartu Keluarga, alamat rumah, dan lain-lain. Selain mengklaim telah membocorkan dalang pembunuhan Munir dan surat rahasia Presiden Jokowi, Bjorka juga mengaku telah membocorkan data pelanggan IndiHome, menjual 1,3 miliar nomor ponsel dan NIK warga Indonesia dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Baca Juga : Lindungi Data Pribadi dari Serangan Cyber dengan 4 Cara Ini

Tak hanya itu, Bjorka juga membocorkan data 105 juta data pemilih milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Bisnis.com telah mencoba menghubungi Muchdi untuk meminta tanggapan terhadap klaim Bjorka itu namun hingga berita ini diunggah di laman Solopos.com belum ada jawaban dari dirinya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Bjorka Ungkap Dalang dan Alasan Munir Dibunuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya