SOLOPOS.COM - Tim BPBD Ponorogo dan Basarnas Trenggalek mengevakuasi kedua jenazah di dalam sumur di Desa Temon, Sawoo, Ponorogo, Minggu (27/10/2019). (Istimewa-BPBD Ponorogo)

Solopos.com, PONOROGO -- Dua warga Ponorogo meninggal dunia saat sedang menguras sumur. Mereka meninggal dunia diduga akibat menghirup gas beracun di dalam sumur.

Dua orang yang meninggal dunia itu merupakan kakak beradik bernama Boiman, 51, dan Miskun, 47, warga Dukuh Brenggolo, Desa Temon, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Setyo Budiono, mengatakan peristiwa nahas ini bermula dari Boiman dan Miskun beserta dua rekannya Metal dan Jadi menguras sumur pada Minggu (27/10/2019) sekitar pukul 11.00 WIB.

Boiman kali pertama turun ke dasar sumur. Setelah beberapa saat masuk di dalam sumur, Boiman kemudian berteriak meminta tolong.

"Mendengar itu, Miskun kemudian turun ke dalam sumur dengan menggunakan tangga," kata Setyo saat dihubungi Madiunpos.com, Senin (28/10/2019).

Namun, setelah beberapa saat di dalam sumur, kakak beradik itu tidak terdengar suaranya. Warga kemudian melaporkan hal itu ke BPBD Ponorogo.

Tin Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana BPBD Ponorogo bersama Basarnas Trenggalek kemudian mengevakuasi kedua korban itu di dalam sumur. Keduanya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di dalam sumur.

"Untuk penyebab kematian kedua korban ini diduga karena menghirup gas beracun di dalam sumur. Petugas juga mengalami kesulitan saat mengevakuasi kedua korban karena sumur mengeluarkan gas beracun," jelasnya.

Kedua jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya