SOLOPOS.COM - Istri Kades Puhgogor, Titik Suryani (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO—Titik Suryani, 40, istri Kades Puhgogor, Bendosari, Sukoharjo yang tewas dibunuh tercatat sebagai pengajar di SMAN 3 Sukoharjo. Sebelumnya Titik merupakan guru SMAN 4 Solo.  (Baca Juga: Istri kades Mantan Guru SMAN 4 Solo) ;(Baca Juga: Tragedi Sukoharjo, Kades Diduga Bunuh Anak dan Istri Lalu Bunuh Diri);  (Baca Juga: Ini Surat Wasiat Kades Puhgogor)

Hari Selasa (21/10/2014) kemarin, rumah beralamat RT 002/ RW 002 Ngesong, Puhgogor, Bendosari itu, adalah satu-satunya saksi atas tragedi berdarah yang menewaskan tiga orang sekeluarga.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Sapta Dandaka, 49, kepala keluarga itu adalah orang yang diduga kuat menghabisi nyawa istrinya, Titik Suryani, 40, dan anaknya, Putra Dwi Pangestu, 12 sebelum ia mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri.

Tragedi itu sontak membikin geger warga Sukoharjo. Selain status Sapta sebagai Kades Puhgogor, istrinya ialah seorang guru PNS SMAN 3 Sukoharjo.

“Bu Tititk itu orangnya sangat perhatian dengan muridnya. Misalnya, soal seragam, sering kami diingatkan,” kata Rommy, salah satu siswa kelas XI, IPS 5 SMAN3 Sukoharjo yang ikut berbelasungkawa di rumah duka.

Titik adalah salah satu guru matapelajaran geografi di SMAN3 Sukoharjo. Ia juga walikelas XI, IPS 5 SMAN3 sejak dua tahun lalu. (Baca Juga: Ini Bentuk Surat Wasiat Kades Puhgogor, dari Pujian TMMD hingga Curhat Soal Staf)

“Dulu Bu Titik mengajar di Solo. Di SMAN 3 baru dia tahun ini,” terang siswa lainnya.

Rommy bersama 30-an teman sekelasnya sengaja datang ke rumah Titik untuk berbela sungkawa. Kedatangan mereka yang penuh sesal itu untuk membayar utang yang selama ini belum terbayarkan sejak lama.

“Kami sebenarnya sudah sering diminta untuk dolan ke rumah Ibu. Tapi, kami belum sempat. Tahu-tahu, kami dikabari Ibu sudah tiada,” kata Rommy yang juga ketua kelas IPS 5 itu.

Sehari menjelang kepergiannya, kata Rommy, Titik berpesan kepada para muridnya dengan wajah penuh binar. Pasalnya, siswa kesayangannya itu meraih juara III olahraga futsal tingkat Soloraya.

Kabar gembira itulah yang membuat Titik merasa bangga menjadi wali kelas XI IPS 5. “Lalu, dia kembali pesan ayo main ke rumah. Dan hari ini, kami ke sini. Tapi, ibu sudah tiada,” kata Rommy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya