SOLOPOS.COM - Adnan Oktar. (detik.com/Getty Image)

Solopos.com, ANKARA -- Seorang tokoh kontroversial sekaligus penulis buku dengan nama Harun Yahya divonis Pengadilan Turki dengan hukuman 1.075 tahun penjara. Hukuman ini dijatuhkan karena pria yang memiliki nama lain Adnan Oktar ini terbukti melakukan kejahatan seks terhadap perempuan pengikutnya yang ia sebut "kitten" alias anak kucing.

Mengutip laporan detik.com, seperti dilansir dari AFP, Selasa (12/1/2021), pengadilan itu digelar pada Senin (11/1/2021). Laporan dari tv swasta, Harun Yahya dijatuhi hukuman 1.075 tahun karena kejahatan termasuk kekerasan seksual, pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, penipuan dan percobaan spionase politik dan militer.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Pengadilan juga menghukum dua eksekutif di organisasi Harun Yahya, Tarkan Yavas dan Oktar Babuna, masing-masing selama 211 tahun dan 186 tahun penjara.

Ogah Rebutan, Sepasang Sahabat Ini Pacari Wanita Yang Sama

Sekte Seks

Kantor berita resmi Anadolu melaporkan Harun Yahya juga dinyatakan bersalah karena membantu kelompok yang dipimpin oleh pengkhotbah Muslim yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Fethullah Gulen. Gullen menjadi salah satu sosok paling dicari pemerintah Turki karena dituduh melakukan upaya kudeta yang gagal pada tahun 2016.

Oktar membantah kaitannya dengan Gullen dan menyebut saran bahwa dia memimpin sekte seks sebagai "mitos urban".

Kasus ini muncul pada tahun 2018. Diketahui Oktar memiliki banyak pengikut wanita yang dipanggilnya "kittens". Para "kittens" itu kerap berpakaian seksi dan berdandan menor saat mendampingi Oktar dalam acara televisinya.

Puluhan orang kemudian melaporkannya atas tuduhan kejahatan seksual. Oktar hingga saat ini masih ditahan oleh Kepolisian Turki.

Parkiran Rumah Sakit Ambles, Pasien Dievakuasi Gara-Gara Saluran Air dan Listrik Terputus

Seperti dilaporkan media lokal Turki, Hurriyet Daily News, Rabu (18/7/2018), total ada 45 orang yang telah melapor ke polisi. Mereka yang melapor ke polisi, mengaku telah dicabuli dan diperkosa Oktar dan kelompoknya.

Dari jumlah itu, sekitar 17 orang di antaranya masih anak-anak. Sedangkan 15 orang lainnya mengaku dicabuli ketika masih berusia 11-17 tahun.

Organisasi Kriminal

Jaksa mengatakan Oktar memimpin organisasi yang digambarkan sebagai organisasi kriminal.

Pengadilan terhadap Oktar digelar sejak September 2019 setelah ia ditangkap oleh polisi Turki di Istanbul bersama 235 pengikutnya pada 2018. Saat ditangkap pada 2018, ia diduga mendirikan kelompok penjahat, melakukan penipuan, dan tindak pelecehan seksual.

Pada 1999 ia ditahan dengan tuduhan melakukan intimidasi dan mendirikan kelompok penjahat, namun penyelidikan atas kasus ini kemudian dihentikan.

Oktar yang dikenal sebagai figur flamboyan ini mendirikan organisasi Islam di Istanbul pada 1980-an dan pengaruh serta kekayaannya bertambah secara signifikan, walau bagi pihak luar, sulit memahami dari mana persisnya asal kekayaannya.

Selain berpandangan kontroversial, Oktar diketahui suka bergaya hidup mewah dan ini bisa dilihat dari foto-foto yang diunggah ke media sosial.

Sejarah Hari Ini: 10 Januari 48 SM Julius Caesar Seberangi Rubicon

Ia tinggal di sebuah Villa mewah di Istanbul dan sering difoto bersama perempuan-perempuan berbusana minim.

Para pengikutnya terlihat tinggal di apartemen mewah yang berlokasi di kawasan eksklusif di kota tersebut, biasanya mereka terdiri dari tiga sampai empat orang dalam satu kelompok.

Kontroversial

Yang mungkin paling kontroversial dari kehidupan Oktar adalah para pengikut perempuannya, yang sering terlihat memakai kosmetik tebal dan berpakaian minim.

Beberapa bekas pengikutnya -yang sekarang tentunya tak aktif di organisasi ini- mengklaim bahwa Oktar mencuci otak para pengikut perempuan ini, mengancam mereka, dan menjadikan mereka sebagai 'budak seks'.

Menurut beberapa laporan, kelompok Oktar mengirim orang-orang terpercaya untuk mencari para perempuan cantik dan laki-laki tampan dari keluarga mapan untuk direkrut menjadi anggota atau pengikut.

Tutupi Cacat Pesawat 737 Max, Boeing Didenda Rp35 Triliun

Diduga sebagian besar perekrutan anggota baru biasanya terjadi di universitas-universitas swasta.



Banyak keluarga yang menyampaikan bahwa jika seorang perempuan direkrut oleh organisasi Oktar, maka mereka akan kehilangan kontak dengan keluarganya dan pihak keluarga tidak akan pernah bisa bertemu dengan mereka.

Saat memberikan bukti dalam penyelidikan polisi pada 1999, mereka mengklaim bahwa para perempuan yang direkrut itu kemudian akan dibujuk untuk berpartisipasi dalam kegiatan seks dan kegiatan tersebut akan difilmkan atau difoto.

Belakangan foto atau video akan digunakan untuk mengancam mereka yang mencoba untuk meninggalkan atau pun menentang kelompok sekte tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya