SOLOPOS.COM - Petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten menguji sampel makanan di Pasar Gabus Jatinom untuk memastikan bahan makanan mengandung zat berbahaya bagi tubuh manusia atau tidak, Kamis (30/12/2021). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Petugas gabungan menemukan makanan di pasar tradisional mengandung formalin dan rodhamin B. Zat pengawet dan pewarna tekstil itu ditemukan pada sampel makanan teri dan kerupuk.

Hal tersebut berdasarkan hasil pengujian sampel di Pasar Gabus Kecamatan Jatinom, Kamis (30/12/2021). Pemeriksaan dilakukan petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten. Selain pemeriksaan sampel makanan, petugas gabungan dari Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten, TNI, dan polri melakukan pengawasan harga dan stok komoditas pasar tradisional.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinkes Klaten, Nurcholis Arif Budiman, mengatakan ada 16 sampel makanan yang dijual di Pasar Gabus dan dilakukan pemeriksaan. Sampel makanan itu diantaranya tahu, teri, kerupuk, bumbu, dan lain-lain. Pemeriksaan dilakukan diantaranya terkait kandungan formalin, boraks, serta rodhamin B.

Baca Juga: Daging Tebal, Ikan Nila Hitam Asal Ponggok Langganan Dikirim ke Papua

Dari 16 sampel itu, ada dua sampel yang mengandung zat berbahaya ketika masuk ketubuh manusia. Kedua sampel makanan itu yakni teri yang mengandung formalin dan kerupuk merah putih yang mengandung rodhamin B.

Formalin merupakan zat pengawet dalam industri dan mayat. Sementara, rodhamin B biasa digunakan untuk zat pewarna tekstil. “Efeknya tidak seketika itu ketika dikonsumsi. Tetapi dampaknya dalam jangka panjang karsinogen menumpuk bisa menyebabkan kanker dan ginjal,” kata Nurcholis saat ditemui wartawan di Pasar Gabus.

Nurcholis menuturkan dari temuan itu petugas segera melakukan pembinaan ke pedagang. Mereka diberi sosialisasi ihwal ciri-ciri bahan makanan yang mengandung zat berbahaya bagi tubuh manusia dan tak menerima barang yang dicurigai tersebut untuk dijual.

Baca Juga: Unik, 20 Bumil dan 33 Ibu Menyusui Desa Bolopleret Klaten Diwisuda

Nurcholis menjelaskan ciri teri yang mengandung formalin diantaranya kenyal dan tidak dikerubuti lalat. Sementara, ciri kerupuk yang mengandung rodhamin B bisa dilihat dari warna merah dengan kondisi merah menyala.

“Harapan kami masyarakat lebih hati-hati ketika membeli bahan makanan. Kenali terlebih dahulu bahan makanannya dan dipastikan tidak menunjukkan ciri-ciri mengandung zat berbahaya. Kalau terpaksa membeli teri yang dicurigai mengandung formalin, bisa direndam menggunakan air garam selama 60 menit untuk mengurangi kandungan zat berbahaya,” jelas dia.

Analis Kebijakan Seksi Pengawasan dan Pengendalian Bidang Perdagangan DKUKMP Klaten, Dewi Wismaningsih, mengatakan harga sejumlah komoditas pasar hingga kini fluktuatif. Namun, rata-rata harga sejumlah komoditas pasar tradisional masih tinggi menyusul meningkatnya permintaan selama Natal dan Tahun Baru 2022.

Baca Juga: 5.955 Pelaku Usaha Mikro di Klaten Peroleh Kucuran Rp2,9 Miliar

“Kalau pasokan dan stok bahan pangan sampai sekarang masih aman,” kata Dewi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya