SOLOPOS.COM - Pedagang Pasar Boyolali, Tanti, 42, mengepak telur ayam di lapaknya, Jumat (27/5/2022).(Solopos-Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Harga telur ayam di Boyolali naik mencapai Rp28.000 per kilogram pada Jumat (27/5/2022). Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga telur sepekan lalu yang bergerak di angka fluktuatif Rp23.000–Rp25.000 per kilogram.

Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah, Parjuni, mengungkapkan ada beberapa hal memengaruhi kenaikan harga telur. “Pertama karena beberapa waktu lalu harga telur ayam sangat murah sehingga peternak ayam petelur sudah ada yang gulung tikar,” kata dia saat dihubungi Solopos.com via WhatsApp, Jumat.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Parjuni mengungkapkan beberapa peternak telur sudah mengurangi populasi bahkan mengosongkan kandang. Lebih lanjut, ia mengatakan penyebab kedua adalah harga pakan yang sangat tinggi dengan kualitas yang menurun.

Sehingga, menurut Parjuni, jika harga telur ayam disamakan dengan harga normal tahun kemarin di angka Rp19.000 – RP20.000 per kilogram, maka peternak akan rugi. “Rugi ya karena kenaikan harga pakan untuk tahun ini mencapai sekitar 15 persen dari tahun lalu,” kata dia.

Parjuni mengatakan jika beban biaya pakan ditambahkan kepada para peternak maka dengan harga jual telur ayam di tingkat peternak mencapai harga Rp24.000–Rp25.000 per kilogram sudah wajar.

Baca juga: Usai Lebaran Harga Telur di Boyolali Naik Capai Rp28.000/kg, Kenapa Ya?

Penyebab selanjutnya menurut Parjuni adalah peternak masih dalam pemulihan atau melakukan peremajaan. “Yang kemarin para peternak tidak bisa melakukan peremajaan, ini memerlukan modal untuk kembali melakukan peremajaan,” kata dia.

Gangguan Produksi Telur

Penyebab selanjutnya, Parjuni mengatakan ada juga penurunan produksi jumlah telur di beberapa peternak. Hal tersebut, kata Parjuni, karena ada gangguan produksi telur seperti penyakit Infectious Bronchitis (IB), kondisi lingkungan, dan sebagainya.

“Harapan kami, harga pakan dapat diturunkan dan distabilkan kualitasnya. Sehingga jika harga telur turun, para peternak tidak merugi,” kata dia.

Baca juga: Pinsar Jateng Terapkan Sistem Ini Biar Harga Ayam Tak Jeblok

Sebelumnya, salah satu pedagang di Pasar Boyolali, Tanti, 42, mengaku menjual telur di lapaknya dengan harga Rp28.000 per kilogram. Ia mengungkapkan harga tersebut telah naik sekitar sepekan dari harga kisaran Rp23.000 – Rp25.000 per kilogram.

“Biasanya setelah Lebaran begitu harganya sudah turun, jadi memang tidak biasanya harganya masih tinggi saat ini,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya