SOLOPOS.COM - Para pedagang sapi menurunkan sapinya dari kendaraan di Pasar Hewan Cepogo, Boyolali, Rabu (11/5/2022). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Sejumlah pedagang sapi di Boyolali, Jawa Tengah mencurahkan isi hati atau curhat pascapenutupan sementara pasar hewan dan merebaknya penyakit mulut dan kuku atau PMK di Boyolali.

Mereka mengungkapkan harga jual sapi turun Rp500.000 hingga Rp1,5 juta per ekor. Salah seorang pedagang sapi asal Kiringan, Boyolali, Dwi Wahyudi, 50, mengungkapkan biasanya harga sapi naik menjelang Iduladha.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Harusnya sih udah naik dari sekarang karena biasanya stok ternak gitu. Tapi, sekarang pada takut karena PMK,” kata dia saat ditemui Solopos.com di Pasar Hewan Sunggingan, Jelok, Cepogo, Boyolali, Kamis (27/5/2022).

Ia mengaku harga jual sapinya turun berkisar Rp1 juta-Rp1,5 juta per ekor. Ia juga mengungkapkan penjualan menurun. Rata-rata dapat menjual tiga sampai lima ekor sapi pada hari pasaran. Namun, pada Kamis itu ia mengaku hanya membawa satu sapi dan belum laku. “Tentu saja penghasilan berkurang, menurun drastis. Petani mau beli juga pada takut,” jelasnya.

Pedagang sapi yang lain asal Tamansari, Boyolali, Sarjoko, 50, mengungkapkan harga sapi yang ia jual juga menurun. “Pedet [anak sapi] gitu harganya kisaran Rp5 juta per ekor. Yang besar kisaran Rp10 juta. Kemudian pedaging ya Rp25 juta. Turunnya yang pedet gitu Rp500.000, tergantung besar kecilnya sapi,” jelas dia.

Baca Juga : Pasar Hewan di Cepogo Boyolali Mendadak Sepi H-1 Penutupan, Alasannya?

Ia juga mengaku dilema dengan harga sapi menurun drastis. Hal yang membuatnya dilema adalah kesulitan menentukan harga untuk kulakan sapi di tingkat petani.

“Iduladha kemarin begitu beli sapi dengan harga mahal bisa. Namun, sekarang beli sapi mahal dari petani, nanti kami enggak bisa jual. Kalau kami beli murah, petani enggak mau jual. Dilema begitu,” kata Joko, sapaan akrab Sarjoko.

Joko berharap keadaan kembali normal sehingga harga-harga kembali normal. Sementara itu, Kepala UPT Pasar Hewan Sunggingan, Sapto Hadi Darmono, mengungkapkan penurun harga tak hanya dirasakan pedagang sapi di Cepogo, tapi juga Karanggede.

“PMK ini sangat berdampak karena harga bakal menurun. Kemarin di Karanggede ada penurunan sekitar Rp500.000 dan di Jelok kemarin ada sekitar Rp700.000 hingga Rp1 juta untuk bakal,” jelasnya.

Baca Juga : H-1 Penutupan Pasar Hewan, Ini yang Dilakukan Tim Gabungan Boyolali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya