SOLOPOS.COM - Ningsih Tinampi melakukan pengobatan alternatif. (Detik.com)

Solopos.com, PASURUAN — Ningsih Tinampi, perempuan pelaku pengobatan alternatof di Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Tiimur (Jatim) tengah ramai dibicarakan.

Bukan hanya ramai dibicarakan, pasiennya bahkan membludak dan rela mengantre hingga 2021 mendatang. Di pengobatan alternatif Ningsih Tinampi, ada biaya yang harus dibayarkan.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Berdasarkan pantauan Detik.com di lokasi pengobatan Ningsih, Kamis (28/11/2019), terdapat tarif yang tertempel di loket. Ada ongkos untuk jalur privasi atau julur khusus dan ongkos jalur reguler.

Jalur khusus diperuntukkan bagi pasien yang tak ingin mengantre lama. Sedangkan jalur reguler antreannya sudah sampai 2021 mendatang.

Untuk terapi lepas tali pocong jalur khusus, dipatok biaya hingga Rp10 juta. Selain terapi lepas tali pocong, terdapat terapi pasien yang penyakitnya tak membutuhkan waktu panjang untuk penyembuhan.

Terapi biasa dikenai tarif Rp300.000 untuk jalur reguler. Namun banyak pasien yang memilih jalur khusus dengan membayar Rp1,5 juta karena antrean sangat banyak. "Kalau daftar hari ini, giliran berobatnya Januari 2021," ujar petugas pendaftaran, Febi.

Calon pasien yang mendaftar mendapatkan nomor antrean. "Saya ke sini mendaftarkan orang. Orangnya masih di Taiwan, TKW," kata salah satu pengantar pasien, Zainul Arifin, warga Tulangan, Sidoarjo di lokasi.

Dua tahun bukanlah waktu yang pendek. Karena itu ada jalur khusus yang membuat pasien bisa segera diobati oleh Ningsih Tinampi. "Saya pasien jalur privasi, daftar Selasa kemarin [26/11/2019] rencananya diobati besok [29/11/2019]," kata Syafii, pasien asal Malang.

Jumlah pasien jalur khusus itu dibatasi mulai 40orang hingga 50 orang per hari. "Sebenarnya 40 orang, 10 orang itu untuk yang darurat," imbuh Febi.

Saat ini, daftar pasien jalur khusus sudah mencapai 400 orang. Pendaftaran jalur privasi saat ini sudah ditutup karena Ningsih Tinampi berencana menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci.

"Sudah ada 400 pasien jalur privasi. Sementara ditutup karena ibu akan umrah tanggal 15 Desember. Tanggal 11 Desember sudah enggak ada pengobatan sampai pulang umrah," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya