SOLOPOS.COM - Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol. Budhi Herdi Susianto

Solopos.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memutasi 15 pejabat Polri terkait dengan polemik kasus kematian Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

Sepuluh pejabat diduga terlibat dalam dugaan rekayasa kasus Brigadir J dan dimutasi ke Mabes Polri.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Sementara lima perwira Polri lainnya merupakan pejabat pengganti posisi yang ditinggalkan perwira bermasalah tersebut.

Menariknya, dalam surat mutasi bernomor ST Nomor:1628/VIII/KEP/2022 itu tidak ada nama Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol. Budhi Herdi Susianto.

Baca Juga: Daftar 9 Perwira Polri yang Diduga Terlibat Kasus Ferdy Sambo

Padahal Budhi Herdi sudah dinonaktifkan dari jabatannya pada 20 Juli 2022 terkait kasus meninggalnya Brigadir J.

Penonaktifan Budhi Herdi dari jabatannya bersamaan dengan Karo Paminal Divisi Propam, Brigjen Pol. Hendra Kurniawan yang masuk 15 pejabat Polri yang dimutasi.

“Untuk menjamin independensi tim khusus, Bapak Kapolri memutuskan untuk menonaktifkan Brigjen Hendra Kurniawan [Karo Paminal Divisi Propam] dan Kapolres Jaksel Kombes Pol. Budhi Heri. Untuk Kapolres Jaksel nanti akan ditunjuk Kapolda Metro Jaya penggantinya,” ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Dedi Prasetyo pada 20 Juli lalu.

Baca Juga: Kasus Brigadir J Lambat, Kabareskrim: Ada Polisi Hilangkan Barang Bukti

Menurut Kadiv Humas, pencopotan petinggi Polri itu merupakan komitmen Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengusut tuntas kasus Brigadir J yang meninggal di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo.

Desakan agar Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol. Budhi Herdi Susianto, dinonaktifkan ini pernah disampaikan pihak keluarga.

Kala itu, keluarga Brigadir J mendesak Kapolri mencopot Kapolres Jakarta Selatan.

Baca Juga: Kasus Brigadir J, Kapolri: 25 Polisi Disidang Etik, Bisa ke Pidana

Menurut mereka, Budhi Herdi terindikasi kuat terlibat dalam rekayasa penyebab kematian Brigadir J. Ketua tim penasihat hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, menilai Budhi bekerja tidak sesuai prosedur untuk mengungkap perkara tersebut.

“Kapolres Jakarta Selatan juga harus dinonaktifkan karena bekerja tidak sesuai prosedur untuk mengungkap perkara tindak pidana. Sampai sekarang belum ada tersangka. Olah TKP tidak melibatkan Inafis dan tidak memasang police line. Terkesan dia ikut merekayasa cerita-cerita yang berkembang itu,” ujar Kamaruddin.

Kapolres Jakarta Selatan juga pernah melontarkan informasi dugaan pelecehan seksual oleh Brigadir J terhadap istri eks Kadiv Propam.

Baca Juga: Tiga Jenderal Kena Sanksi Kasus Brigadir J, Siapa Mereka?

Dugaan pelecehan seksual itu disebut-sebut menjadi pemicu baku tembak Brigadir J dengan Bharada E.

Pengalaman Reserse

Dilansir dari Bisnis.com, Kombes Pol. Budhi Herdi Susianto merupakan lulusan Akpol tahun 1996.

Pria kelahiran Pemalang, 16 Desember 1975 atau 47 tahun lalu ini berpengalaman di bidang reserse.

Sebelum menjabat Kapolres Jakarta Selatan, dia banyak berkecimpung di bidang reserse.

Baca Juga: 15 Pejabat Polri Dimutasi Terkait Brigadir J, Termasuk Ferdy Sambo

Pada 2005, dia pernah menjadi penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Setelah dari KPK, dia melanjutkan karier reserse dengan mengemban sejumlah jabatan mulai dari Kanit II Sat III Jatanras Polda Metro Jaya.

Kemudian, Kasat Reskrim Polres Metro Tanggerang, Kanit IV Sat II Harda (Bangtah) Dit Reskrimum Polda Metro Jaya. Dia juga pernah mengisi jabatan Kapolres di beberapa wilayah mulai dari, Tanjung Priok, Kediri, Mojokerto, hingga Jakarta Utara.



Jabatan terakhirnya sebelum menjadi Kapolres Jakarta Selatan dan dinonaktifkan adalah Analis Kebijakan Madya Bidang Pidana Umum Bareskrim Polri.

Baca Juga: Kapolri: 25 Polisi Diduga Merekayasa dan Hilangkan BB Kasus Brigadir J

Kini belum diketahui bagaimana nasib Budhi Herdi setelah namanya tidak masuk daftar 10 pejabat Polri yang dimutasi karena terlibat kasus Brigadir J.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya