SOLOPOS.COM - Petugas membawa jenazah warga lansia atau nenek berusia 80 tahun yang ditemukan meninggal di rumah di Kelurahan Bulustalan, Semarang Selatan, Kamis (6/10/2022) malam. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Warga Kelurahan Bulustalan, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, dikejutkan dengan penemuan mayat seorang lanjut usia (lansia), Kamis (6/10/2022) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Nenek yang diketahui berusia 80 tahun itu ditemukan meninggal dunia di rumah yang dihuni seorang diri di Kampung Bulustalan, Kota Semarang.

Lurah Bulustalan, Sri Daryani, mengatakan warga lansia yang ditemukan meninggal dunia dalam rumah itu bernama Yapkin Nio. Sebelum ditemukan meninggal dunia, Yapkin Nio disebut aktif pergi beribadah ke gereja.

Promosi Mengenal Kelawi, Pemenang Desa BRILiaN Hijau Berkat Inovasi Berkelanjutan

“Pengurus gereja merasa aneh tiga hari ini jemaahnya enggak hadir. Terus lapor ke pak RT sama saya [pihak kelurahan]. Kemudian saya menghubungi Bhabinkamtibmas dan mengecek ke TKP [tempat kejadian perkara],” ujar Sri saat dijumpai di lokasi, Kamis malam.

Sesampainya di rumah korban, Sri mengaku pintu rumah warga lansia itu tak bisa dibuka karena dikunci dari dalam. Pihaknya kemudian berinisiatif untuk membuka pintu rumah secara paksa.

“Awalnya kita ketuk pintunya tapi enggak ada respons. Dibuka juga enggak bisa. Tapi ada bau enggak enak [busuk]. Takutnya ada indikasi itu [meninggal dunia], jadi saya telepon petugas Damkar. Pintunya terus dibuka paksa pakai geraji,” terang Lurah Bulustalan, Semarang Selatan itu.

Baca juga: Pria Tanpa Identitas Meninggal di Taman Lingkar Rengas Ambarawa

Setelah pintu terbuka, Sri pun langsung terkejut mengetahui warga lansia itu telah dalam kondisi tak bernyawa. Diduga, nenek berusia 80 tahun itu meninggal dunia sejak tiga hari lalu, atau sejak dirinya tidak menampakan diri.

Disinggung apakah warga lansia itu hidup sebatang kara atau seorang diri, Sri tak bisa menyebutkan secara pasti. Meski demikian, setiap hari Yapkin Nio memang terlihat seorang diri.

“Selama empat tahun di sini, kalau saya lihat mesti sendirian. Jadi setiap hari lihat ibunya [korban] di depan kelurahan sendirian terus,” ungkapnya.

Baca juga: 45 Perempuan di Jateng Jadi Korban KDRT, Paling Banyak dari Semarang

Kendati demikian, Sri menyampaikan bila nenek berusia 80 tahun yang ditemukan meninggal dunia itu tak memiliki gangguan mental. Hal itu dikarenakan meski telah lanjut usia, korban tetap bisa diajak berkomunikasi dengan baik dan lancar.

“Saya kenal sebatas sapa saja. Tiap hari ibunya bawa tas sama payung kalau kemana-mana. Pas lewat, kalau ditanya mau kemana, jawabnya beli nasi pecel,” ungkap Sri.

Pantauan Solopos.com di lokasi kejadian, sejumlah aparat TNI dan Polisi, serta tim Inafis Polrestabes Semarang telah berdatangan. Jenazah nenek berusia 80 tahun itu pun langsung dibawa ambulans menuju rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya