Solopos.com, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir akhirnya buka suara soal masalah defisit PT Asuransi Jiwasraya senilai triliunan rupiah. Erick Thohir mengungkap penyebab dirinya bungkam soal kasus Jiwasraya dalam acara UMKM Export BRILian Preneur 2019 yang diadakan BRI pada Jumat (20/12/2019) lalu.
Erick beralasan saat itu ingin memberikan porsi lebih besar kepada pelaku usaha untuk diberitakan bukan soal dirinya. "Saya bungkam soal Jiwasraya kan, saya bilang hari itu kasih kesempatan UKM [usaha kecil menengah] jualan," beber Erick yang dikutip Solopos.com dari Liputan6.com, Senin (23/12/2019).
Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018
Pecundangi Juve, Lazio Juara Super Italia 2019
Karena sikap diamnya itu, Erick justru ditimpa isu miring. Dia dituduh menerima uang senilai Rp100 miliar-Rp200 miliar. Maka dari itu, Erick meminta kasus Jiwasraya tidak dipolitisasi karena Kementerian BUMN sedang bekerja untuk menyelesaikan masalah itu.
"Duit dari mana terimanya? Jangan dipolitisasi. Kami mau betulin kok di sini," tambahnya.
Pengujung Tahun, Bupati Ponorogo Cek Jalan Sepanjang 80 KM
Erick mengatakan pemerintah telah bekerja keras untuk membereskan kasus Jiwasraya sejak 2006 silam. Karena sejak 31 Desember 2006, Jiwasraya sudah defisit Rp3,29 triliun.
"Ada prosesnya semua karena ini sudah berjalan cukup lama dari 2006," tukasnya.
3 Mahasiswa Pencinta Alam Meninggal Terjebak di Gua
Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan permasalahan yang terjadi di Jiwasraya adalah serius dan sangat besar. Maka dari itu, kata Sri Mulyani, Kementerian Keuangan bersama Erick Thohir terus berkoordinasi untuk segera menyelesaikan persoalan di asuransi pelat merah tersebut.
"Kami terus berkomunikasi, berkoordinasi dengan Menteri BUMN di dalam menangani BUMN Jiwasraya ini. Persoalannya memang sangat besar dan sangat serius," jelas Sri Mulyani yang dikutip Solopos.com dari Detik.com, Sabtu (21/12/2019).
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
