SOLOPOS.COM - Pemulung beraktivitas di tempat pembuangan akhir (TPA) Mojorejo, Sukoharjo. (Espos/Indah Septiyaning W.)

Solopos.com, SUKOHARJO – Pembatasan kegiatan perayaan Tahun Baru 2021 berdampak pada tidak adanya lonjakan volume sampah di Sukoharjo. Para pekerja pengangkut sampah bisa sedikit santai di awal tahun.

Pemkab Sukoharjo mengambil kebijakan untuk membatasi jam operasional aktivitas usaha atau bisnis saat malam pergantian tahun maksimal pukul 21.00 WIB. Langkah ini diambil untuk mencegah kerumunan massa yang berpotensi meningkatkan transmisi penularan Covid-19. Salah satu lokasi favorit masyarakat Soloraya untuk merayakan malam pergantian tahun dalah di kawasan Solo Baru. Mereka ingin menonton pesta kembang api saat detik-detik pergantian tahun.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Lantaran adanya pembatasan jam operasional aktivitas usaha dan larangan berkerumun maka tak ada ingar bingar kegiatan malam Tahun Baru 2021 di kawasan Solo Baru. Kondisi pusat bisnis terbesar di Soloraya itu cenderung sepi.

Pasutri Sukoharjo Bagikan Sego Berkat Ke Petugas Pospam Pakai Kostum Superhero, Ini Tujuannya

Hal ini juga dipengaruhi penutupan Jl. Ir. Soekarno mulai dari Patung Ir. Soekarno di Tanjunganom hingga Bundaran Pandawa. Otomatis, volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mojorejo saat malam Tahun Baru normal seperti hari biasa.

“Tidak ada kenaikan volume sampah saat malam pergantian tahun karena dipengaruhi pembatasan aktivitas usaha dan larangan berkerumunan. Volume sampah sama seperti hari biasa,” kata Kepala Unit Pengelolaan Sampah DLH Sukoharjo, Suhardi, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (2/1/2021).

Dua Ton Sampah

Suhardi menyebut volume sampah saat malam Tahun Baru sebelum pandemi Covid-19 bisa lebih dari dua ton. Mayoritas sampah berasal dari kawasan Solo Baru terutama hotel, restoran, dan tempat hiburan.

2 Kelompok Warga Kecamatan Sukoharjo Bentrok, 3 Bulan Baru Berdamai

Namun demikian, volume sampah harian mengalami kenaikan selama masa pandemi Covid-19. Rata-rata volume sampah yang dibuang ke TPA Mojorejo sekitar 140 ton setiap hari. Selama masa Covid-19, volume sampah meningkat menjadi 180 ton per hari,” ujar dia.

Kenaikan volume sampah tersebut dipengaruhi kebijakan bekerja dari rumah alias work from home (WFH) bagi karyawan atau pekerja kantoran. Termasuk pula kebijakanpembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi para pelajar. Mereka menghabiskan waktu di rumah setiap hari sehingga berimbas pada meningkatnya volume sampah.

Guna mengatasi tingginya volume sampah, jumlah dump truck pengangkut sampah yang beroperasi setiap hari ditambah. Saat ini, ada 32 unit dump truck dan armroll yang mengangkut sampah rumah tangga di setiap kecamatan. “Petugas pengangkut sampah tidak bekerja saat libur Natal dan Tahun Baru. Kami ingin memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Alhamdulillah, tidak ada komplain dari masyarakat,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya