SOLOPOS.COM - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (kanan) melakukan salam komando dengan pejabat lama Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa seusai Upacara Serah Terima Jabatan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (20/12/2022). (Antara/M Risyal Hidayat)

Solopos.com, JAKARTA – Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono diyakini mampu mengatasi persoalan separatisme di Papua yang terus memanas beberapa waktu terakhir.

Keyakinan publik itu tercermin dari hasil survei nasional Lembaga Pemilih Indonesia (LPI).

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

LPI yang menjaring pandangan kelas menengah intelektual meyakini Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono yang hanya akan menjabat selama setahun mempunyai kapasitas mumpuni untuk mengatasi masalah separatisme di Papua.

“Keputusan Presiden Jokowi yang memilih Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Panglima TNI diharapkan dapat memberikan perspektif baru dalam menghadapi kerawanan situasi nasional sepanjang 2023,” kata Direktur Eksekutif LPI, Boni Hargens saat memaparkan hasil survei bertajuk “Spektrum Potensi Ancaman Nasional Tahun 2023” di Jakarta, Jumat (23/12/2022).

Baca Juga: Momen Sertijab Panglima TNI dari Jenderal Andika ke Laksamana Yudo Margono

Mayoritas responden, kata dia, meyakini institusi TNI merupakan kekuatan sentral yang dapat mengantisipasi spektrum ancaman sepanjang tahun 2023.

Dalam hasil survei itu, kata Boni, skor institusi TNI berada di angka 2.905.

TNI unggul dari indikator mempertahankan integrasi negara dari ancaman separatis.

Baca Juga: Presiden Jokowi Peringatkan Panglima TNI Yudo Margono: Jaga Netralitas TNI!

Dalam surveinya, LPI juga merumuskan empat indikator ancaman pada tahun 2023, antara lain stabilitas nasional dan ancaman resesi ekonomi; politik identitas; kekerasan horizontal dan separatisme papua; terorisme dan ancaman ideologi.

Pada indikator kekerasan horizontal dan separatisme Papua, kata Boni, skor TNI berada di rating pertama, dengan skor penilaian 2.950 yang disusul oleh institusi Badan Intelijen Negara (BIN) 2.930 dan Polri yang mendapatkan skor 2.920.

Responden juga menyoroti Laksamana TNI Yudo Margono yang dinilai mampu berkolaborasi dengan institusi terkait lainnya untuk mengantisipasi ancaman separatisme di Papua.

Baca Juga: Masa Jabatan sebagai Panglima TNI Pendek, Yudo Margono: Tak Masalah!

“Responden berharap kolaborasi TNI, BIN dan Polri dapat menghasilkan langkah dan aksi nyata untuk menetralisir ancaman separatisme di Papua yang diprediksi intensitasnya akan meningkat pada 2023,” kata Boni.

Populasi dalam survei ini adalah para dosen/ pakar, peneliti, anggota LSM/NGO, aktivis/seniman.

Teknik sampling yang digunakan pada riset ini adalah cluster sampling.

Baca Juga: Sah, Presiden Jokowi Melantik Laksamana Yudo Margono Jadi Panglima TNI

Dalam teknik cluster sampling ini, analisis dilakukan pada sampel yang tersusun dan diseleksi berdasarkan parameter yang telah ditentukan sebelumnya.

Parameter penentu ini dapat berupa berdasarkan demografi, latar belakang, atau apa pun atribut lainnya yang dapat menjadi fokus penelitian yang dilaksanakan.

Berdasarkan teknik sampling tersebut, jumlah sampel yang di peroleh sebanyak 900 (n) responden; standar deviasi 0.4; margin of error di kisaran 2 persen pada tingkat kepercayaan ± 98 persen.

Baca Juga: KKB Papua Serang Petugas Patroli, Seorang Prajurit TNI Terluka Tembak

Survei ini dilakukan pada 5 Desember sampai 16 Desember 2022. Metode-metode survei yang digunakan adalah melalui Google Form dan wawancara tatap muka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya