Solopos.com, PAMEKASAN – Ribuan orang anggota Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Pembela Islam (LPI) berunjuk rasa menuntut penutupan bioskop. Unjuk rasa dilakukan di depan gedung DPRD Pamekasan, Madura, Jumat (14/2/2020).
Massa dai FPI menilai bioskop merupakan sumber kemaksiatan yang semestinya ditutup. Aksi demonstrasi itu dilakukan sebagai salah satu bentuk protes sekaligus penolakan terkait keberadaan Kota Cinema Mall (KCM) di Pamekasan.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Diresmikan! Loko Uap Kuno D1410 Siap Layani Wisatawan Solo hingga Wonogiri
“Kami datang ke sini dengan tujuan damai, yakni menyampaikan aspirasi kami tentang keberadaan Kota Cinema Mall. Namun, tujuan kami ke sini hanya satu, Kota Cinema Mall harus tutup,” terang Ketua FPI Pamekasan, Ali Salim, dalam orasinya seperti dikabarkan Suara.com.
Ali Salim menjelaskan, pihaknya telah menolak pembangunan Kota Cinema Mall di Jalan Raya Sentor, Pademawu, Pamekasan, Madura, sejak 2018. Namun protes mereka justru diabaikan dan KCM Pamekasan justru mulai penayangan perdana, Kamis (13/2/2020).
Ajaib! Sopir Truk Tronton Terjun ke Sungai Selamat dari Maut Berkat Syahadat dan Al-Qur’an
Menurut Ali Salim, pihaknya bersama MUI dan ulama menyatakan penolakan pembangunan bioskop di Pamekasan sejak 1 Oktober 2018. Mereka juga telah berdiskusi dengan Bupati Pamekasan, Badrut Tamam, terkait masalah itu dan mendapat solusi bioskop dipindah ke Sumenep.
Tetapi kenyataannya bioskop itu justru mulai beroperasi di Pamekasan. Itulah sebabnya massa dari FPI dan LPI berdemo menuntut penutupan bioskop guna mengindari kemaksiatan.
Ketum PSSI Pengin Stadion Manahan Solo Jadi Venue Piala Dunia 2021
Menanggapi demonstrasi tersebut, Wakil Bupati Pamekasan, Raja’e, menegaskan, bioskop tersebut memenuhi syarat dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Dia pun meminta masyarakat sabar menunggu keputusan selanjutnya.