Semarang
Senin, 4 November 2019 - 08:50 WIB

Sulit Penuhi Target Kemenpar, Jateng Emoh Nyerah

Imam Yuda Saputra  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Illustrasi wisatawan mancanegara (wisman). (Dok. JIBI/Solopos.com/Soenaryo Haryo Bayu)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menyatakan kesulitan memenuhi target jumlah wisatawan asing yang dibebankan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Meski demikian, Jateng enggan buru-buru mengibarkan bendera putih alias tanda menyerah.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Sinoeng N. Rachmadi, menyebutkan Kemenpar membebani Jateng pada tahun 2019 ini mampu mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 1,2 juta orang.

Advertisement

Namun, jumlah itu dirasa sulit terpenuhi. Terlebih lagi, hingga akhir Oktober ini jumlah kunjungan wisman di Jateng baru berkisar di angka 800.000-850.000 orang.

“Kalau dari Kemenpar targetnya kan di angka itu [1,2 juta wisman]. Kita sih super optimistis, tapi kalau realistisnya mungkin di angka 900.000-950.000 [wisman] hingga akhir tahun nanti,” ujar Sinoeng saat dijumpai wartawan di Semarang, Rabu (30/11/2019).

Advertisement

“Kalau dari Kemenpar targetnya kan di angka itu [1,2 juta wisman]. Kita sih super optimistis, tapi kalau realistisnya mungkin di angka 900.000-950.000 [wisman] hingga akhir tahun nanti,” ujar Sinoeng saat dijumpai wartawan di Semarang, Rabu (30/11/2019).

Kendati demikian, Sinoeng enggan menyerah untuk memenuhi target jumlah wisman dari Kemenpar itu. Meski pun secara prediksinya, target itu sulit terpenuhi.

Baca juga: Kemenpar Targetkan 2 Juta Wisatawan Jateng & DIY

Advertisement

Namun, jika target itu tak tercapai, Sinoeng mengaku tidak akan kecewa. Selain jumlah wisman, baginya yang terpenting juga masa tinggal atau length of stay (LOS) wisman di Jateng. Saat ini, LOS wisman di Jateng terbilang masih cukup rendah atau berkisar di angka 1,3 hari.

“Kita berharap belajar dari Jogja lah. Masa tinggal wisman di Jogja itu berkisar 2-3 hari. Tapi, enggak apa-apa, menginapnya boleh di Jogja, tapi menghabiskan duitnya di Jateng,” ujar Sinoeng.

Baca juga: 1.895 Wisman Kunjungi Jateng Selama Oktober

Advertisement

Selain memperbanyak event, Sinoeng juga akan menggunakan formula Storynomic Tourism untuk mendongkrak kunjungan wisatawan di Jateng. Salah satunya dengan menggandeng blogger maupun influencer media sosial untuk berkunjung ke objek wisata andalan Jateng.

“Para blogger ini nanti yang akan menceritakan tentang objek wista di Jateng melalui media sosial. Sehingga, banyak yang tertarik berkunjung ke Jateng melalui retelling story mereka,” imbuh mantan Kepala Satpol PP Jateng itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif