SOLOPOS.COM - Ilustrasi tabung gas elpiji 3 kg. (Solopos-dok)

Solopos.com, SUKOHARJO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo belum berencana mengajukan tambahan kuota harian elpiji 3 kilogram (kg) ke Pertamina untuk Bulan Puasa. Sejauh ini, tingkat permintaan elpiji 3 kg masih normal.

Di Sukoharjo, terdapat 18 agen dan 1.227 pangkalan elpiji 3 kg yang tersebar di 12 kecamatan. Tim Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Sukoharjo selalu melakukan pengecekan pengawasan penyaluran elpiji 3 kg secara berkala.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Sukoharjo, Bambang Pujiana, E.W., mengatakan tingkat permintaan elpiji 3 kg masih normal sehingga belum berencana mengajukan penambahan kuota harian. “Masih normal [tingkat permintaan elpiji 3 kg]. Jadi belum perlu mengajukan penambahan kuota harian elpiji 3 kg,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (1/4/2022).

Baca juga: Gaib! Minyak Goreng Curah Langka di Pasaran Sukoharjo

Bambang telah berkoordinasi dengan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Solo dan agen elpiji 3 kg di Sukoharjo terkait stok epliji 3 kg menjelang Bulan Puasa. Dalam pertemuan itu disepakati pengajuan penambahan kuota harian elpiji 3 kg dilakukan jika terjadi lonjakan permintaan dari masyarakat.

Pelonggaran Aktivitas Usaha

Sementara alokasi kuota harian elpiji 3 kg sebanyak 28.000 tabung. “Apabila tingkat permintaan melonjak tajam segera dilakukan penambahan kuota harian elpiji 3 kg sebesar tiga persen-lima persen. Hal ini dilakukan untuk meredam tingginya tingkat permintaan,” ujar dia.

Bambang menyebut tingkat konsumsi elpiji 3 kg melonjak seiring kebijakan pemerintah memperlonggar aktivitas usaha dan kegiatan masyarakat pada pertengahan 2021. Misalnya, kegiatan sosial kemasyarakatan dan olahraga yang diperbolehkan dilaksanakan dengan pembatasan jumlah peserta.

Baca juga: Juli dan September 2022 Jadi Bulan Kenaikan Pertalite dan Elpiji 3 Kg

Resepsi pernikahan juga diizinkan dengan pembatasan jumlah tamu undangan. “Saat kondisi itu [tingkat permintaan elpiji melonjak], pemerintah baru mengajukan penambahan kuota harian elpiji ke Pertamina,” jelasnya.

Seorang warga Desa Madegondo, Kecamatan Grogol, Andi, mengatakan banyak kalangan masyarakat menengah ke atas membeli elpiji 3 kg untuk memasak setiap hari. Banyak pula restoran berskala besar yang memborong elpiji 3 kg untuk memasak makanan yang dipesan pelanggan. Padahal, subsidi elpiji 3 kg diperuntukkan masyarakat berpenghasilan rendah untuk menjaga kelangsungan hidupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya