SOLOPOS.COM - Suratmi, warga RT 002/RW 019 Mojosongo, Jebres, Solo, mengambil air bersih yang dia beli setiap harinya untuk dikonsumsi. (Solopos-Candra Mantovani)

Solopos.com, SOLO -- Sejumlah warga Mojosongo, Jebres, Solo, terpaksa membeli air bersih untuk dikonsumsi saat musim kemarau ini.

Fenomena tersebut sudah berlangsung sejak tiga bulan belakangan lantaran air dari Perumda Toya Wening (PDAM) Solo tidak layak untuk dikonsumsi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketua RW 009, Mojosongo, Jebres, Temu Giyanto, mengatakan sejak tiga bulan lalu warga di wilayahnya mulai membeli air bersih yang dijual oleh pedagang keliling.

“Warga di tempat kami saat ini memang sudah mengalami krisis air. Kami terpaksa membeli air bersih yang lebih layak untuk dikonsumsi. Sudah sejak akhir Agustus lalu kami sudah melakukannya. Karena air yang keluar dari PDAM itu tidak layak untuk masak. Pas didiamkan sehari warnanya sudah menguning, kadang coklat. Makanya kami tidak berani untuk mengonsumsinya,” terangnya kepada Sabtu (19/10/2019).

Warga RT 002/RW 019, Suratmi, 66, mengatakan setiap hari membeli air bersih untuk digunakan memasak dan minum seharga Rp3.000 per jeriken. Air PDAM hanya digunakan oleh keluarganya untuk aktivitas mandi karena tidak layak dikonsumsi.

“Hingga saat ini kami belum dapat bantuan air bersih sama sekali. Setiap hari itu harus beli air yang dijual keliling. Karena air PDAM itu bukan hanya menguning, kadang itu warnanya hitam. Kami tidak berani untuk mengonsumsinya,” beber dia.

Terpisah, Lurah Mojosongo, Winarto, mengatakan kondisi krisis air bersih di wilayahnya sangat terlihat terutama di kawasan sekitar Taman Jayawijaya. Hal ini lantaran kawasan tersebut secara geografis lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya di Mojosongo.

“Memang kami mengalami krisis air, terutama untuk dikonsumsi. Warga sudah harus beli air. Kondisi paling parah ada di RW 024, RW 025, RW 026, dan lainnya. Khususnya ada di perumahan sekitar Taman Jayawijaya. Karena memang air PDAM sudah tidak layak konsumsi. Kami saat ini sudah melaporkannya. Tapi belum ada tindakan,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya