SOLOPOS.COM - Ilustrasi bawang putih. (Solopos-dok)

Solopos.com, SOLO — Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo memastikan stok bawang putih masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Solo dan sekitarnya.

Hal ini menyusul adanya kekhawatiran semakin menipisnya stok bawang putih lantaran penyetopan keran impor dari Tiongkok karena penyebaran virus corona di Wuhan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Disdag Solo, Heru Sunardi, mengatakan dalam rapat di tingkat provinsi, distributor memastikan stok bawang putih khususnya untuk Jawa Tengah, aman. Namun demikian, pihaknya belum bisa memerinci sampai kapan suplai tersebut terpenuhi.

Blusukan Gang Demi Memanjakan Lidah di Tengkleng Yu Tentrem

“Kami berharap ini segera diselesaikan oleh Pemerintah Pusat karena kebijakan impor mereka yang memutuskan. Kami di daerah memastikan jumlah kebutuhan bawang putih oleh masyarakat terpenuhi,” ujarnya, kepada wartawan, Rabu (5/2/2020).

Lebih lanjut Heru menjelaskan dalam rapat di level provinsi itu, salah satunya membahas stok bawang putih yang diklaim terkendali meski keran impor dari Tiongkok disetop.

Tak dapat dimungkiri, stok bawang putih di Indonesia sebagian besar diimpor dari Tiongkok yang sedang dilanda virus corona.

Iman Budi Sudah Deal dengan Persis Solo, Tinggal Tunggu Kontrak Resmi

Di sisi lain, stok bawang putih di Solo tak hanya mencukupi untuk masyarakat Kota Bengawan, tetapi juga Soloraya. Sedangkan data suplai bawang putih impor ini tercatat di Perumda Pergudangan dan Aneka Usaha Pedaringan.

Sepanjang 2019 Pedaringan suplai bawang putih mencapai 212 kontainer dengan rata-rata 18 kontainer sebulan. Pada Desember 2019 stok bawang putih sebanyak 15 kontainer.

“Harga akhirnya jadi tinggi karena stok berkurang. Tentu ini akan memengaruhi angka inflasi di Solo dan sekitarnya. Tugas kami memberitahu kepada masyarakat supaya bijak dalam belanja, tapi lidah kita ini susah untuk mencari produk pengganti,” imbuhnya.

Calon Ikon Baru Wisata Kota Madiun, Ini Dia PeceLand

Sebelumnya, pihaknya juga telah rapat dan survei pasar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Solo, salah satunya membahas pasokan bawang putih. Upaya yang telah dilakukan adalah memastikan distributor di daerah untuk mengeluarkan barang atau stok yang dimiliki sehingga jangan sampai komoditas tersebut langka di pasaran.

Salah satu pedagang di Pasar Gede, Supriyatun, mengatakan harga bawang putih kating impor melejit dalam sepekan terakhir. Menurutnya, kenaikan harga komoditas ini sangat cepat.

“Awal tahun masih Rp28.000/kilogram, lalu naik menjadi Rp35.000/kg, baru beberapa hari lalu langsung menjadi Rp45.000/kg. Saya jadi enggak berani stok banyak karena yang beli juga tidak mengurangi belanjaannya. Misalnya, biasanya beli 1 kg jadi cuma ¼ kg,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya