SOLOPOS.COM - Emak-emak beramai-ramai meresmikan jalan Pungsari-Bukuran senilai Rp7,5 miliar bersama Bupati dan para pejabat Pemkab Sragen di depan Balai Desa Bukuran, Kalijambe, Sragen, Kamis (13/1/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) khusus penguatan destinasi pariwisata senilai Rp10,199 miliar pada 2022. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk pembangunan jalan penghubung ke objek wisata di kawasan Sangiran, Kalijambe, dan kawasan Bayanan, Sambirejo.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menyampaikan semua pekerjaan pembangunan jalan di 2021 sudah selesai dan tidak ada permasalahan dalam pekerjaan. Dia menyampaikan hingga sekarang kondisi jalan yang baik di Sragen mencapai 81% dan sisanya 19% merupakan jalan rusak sedang dan rusak berat.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Untuk jalan rusak ringan dan sedang bisa diperbaiki dengan dana pemeliharaan. Sedangkan jalan yang rusak berat dibangun dengan dana pinjaman, APBD, dana alokasi umum (DAU), dan DAK.

Baca Juga: Untuk Perluasan Parkir Bus AKAP, Kantor Kelurahan Kragilan Direlokasi

“Pada 2022 ini ada 11 ruas jalan. Dua ruas jalan di antaranya dibangun dengan dana pinjaman, yakni jalan Wonotolo-Srimulyo senilai Rp4,6 miliar dan jalan Dung Nolo-Gringging senilai Rp5,55 miliar,” ujar Bupati didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen Marija saat ditemui wartawan di Kragilan, Gemolong, Kamis (13/1/2022).

Selain itu, ada DAK khusus pariwisata untuk jalan penghubung antarobjek wisata, yakni jalan Ngebung-Manyarejo senilai Rp5,47 miliar dan jalan Winong-Jambeyan Rp7,257 miliar.

Yuni, sapaan akrab Bupati, mengatakan jalan Ngebung-Manyarejo merupakan jalan penghubung antarklaster Museum Purba di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Sangiran. Masih ada jalan antarobjek di Sangiran yang rusak, yakni jalur yang digunakan untuk kegiatan Sangirun Night beberapa waktu lalu. Sementara jalan Winong-Jambeyan, jelas Yuni, merupakan akses penghubung ke objek wisata pemandian air panas Bayanan.

Baca Juga: Bupati Sragen Minta Pasar Barong Lama Dibongkar, Pedagang Diminta Pindah

Marija menambahkan ada juga DAK reguler dan DAK untuk ketahanan pangan. DAK untuk ketahanan pangan mengarah [ada pengembangan sentra industri pangan dan difokuskan di dua tempat. Yakni jalan Kauman-Cungul senilai Rp6,3 miliar dan jalan Brambang-Wonorejo senilai Rp3,15 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya