SOLOPOS.COM - Sungai Sempor, lokasi insiden ratusan siswa SMPN 1 Turi, Sleman, hanyut saat susur sungai, Jumat (21/2/2020). (Istimewa)

Solopos.com, SLEMAN -- Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Irjen Pol Asep Suhendar mengatakan pihaknya akan memeriksa pembina pramuka SMPN 1 Turi, Sleman, DIY, terkait insiden susur Sungai Sempor yang menelan korban jiwa dan luka, Jumat (21/2/2020).

Jika nanti ditemukan pelanggaran, Asep Suhendar memastikan akan melanjutkan proses hukumnya.

Promosi Presiden Apresiasi BRI Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Inklusi Keuangan

"Kalau nanti memang dinilai itu perbuatan melawan hukum, kita proses pidananya," ujar Kapolda DIY sebagaimana diinformasikan Suara.com, Sabtu (22/2/2020) siang.

Siap-Siap! Curah Hujan di Solo Bulan Maret 2020 Masih Tinggi

Berdasarkan informasi yang ia peroleh, siswa SMPN 1 Turi hanya dibekali tongkat pramuka tanpa tali pengaman saat kegiatan susur Sungai Sempor berlangsung. Padahal enam pembina pramuka ikut mendampingi mereka.

Meskipun begitu, hingga saat ini pihaknya masih fokus terhadap pencarian korban. "Sementara kami masih fokus penyelamatan dulu deh," imbuh Asep Suhendar.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, sudah ada sembilan siswa SMPN 1 Turi ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sementara itu, 23 siswa mengalami luka-luka dan satu masih dalam proses pencarian.

Persis Solo Dapat Tantangan Uji Coba dari PSCS & Persijap

Menurut pengakuan siswa yang selamat, Ahmad Bakir, saat susur sungai berlangsung, air tiba-tiba datang dari utara dengan derasnya.

"Air awalnya enggak deras, biasa saja. Lalu tiba-tiba saya rasa deras. Air tiba-tiba begitu saja dari atas, terus posisi saya pas di pinggir. Ada jalan naiknya, terus semua saya suruh naik ke permukaan," cerita Bakir.

Dia mengaku sempat menolong teman-temannya yang kesulitan untuk naik ke permukaan.

Hujan Angin di Wonogiri Picu Longsor dan Pohon Tumbang, Ini Datanya

"Sama di depan itu ada anak-anak perempuan, saya minta yang lain memberi jalan supaya mereka bisa naik, tapi ada yang masih menetap di situ, jadi saya tolongin. Terus ada yang hanyut, terus ada yang menolong, dan yang menolong itu selamat," ucapnya.

Sementara itu, Bupati Sleman Sri Purnomo mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan sementara kegiatan luar sekolah di seluruh jenjang pendidikan di Sleman menyusul musibah di Sungai Sempor itu.

Persis Solo Dapat Tantangan Uji Coba dari PSCS & Persijap

"Mulai hari ini kami minta seluruh sekolah di semua jenjang pendidikan untuk menghentikan kegiatan yang berlangsung di luar sekolah," kata Sri Purnomo di Sleman, Sabtu.

Kegiatan luar sekolah yang dihentikan tersebut meliputi kegiatan pramuka, ekstrakurikuler, outbond, dan semua kegiatan yang berlangsung di luar kelas atau sekolah.

"Kecuali untuk kegiatan di dalam kelas atau lingkungan sekolah masih boleh, namun tentunya yang tidak berisiko," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya