SOLOPOS.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto (Solopos Dok)

Solopos.com, JAKARTA — Setelah Partai Persatuan Indonesia (Perindo), PDIP memberi kode bakal ada parpol lain yang segera bergabung partai banteng untuk mendukung Ganjar Pranowo.

Partai yang bakal bergabung PDIP itu disebut bercirikan warna hijau dan emas.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Kode tersebut dilontarkan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto.

Hasto mengatakan ada partai politik lain yang akan mendukung bakal calon presiden Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024.

“Ya, ada, kan warna hijau sudah ada. Nanti akan semakin hijau, itu juga nanti diharapkan bisa bergabung,” ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat.

Ia memberi petunjuk partai politik tersebut memiliki ciri berwarna hijau dan emas.

Hasto melihat dengan bergabungnya partai tersebut, koalisi pendukung Ganjar akan semakin hijau.

Sejauh ini partai politik yang sudah bergabung dan menggunakan warna hijau sebagai identitasnya adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Partai lain yang berwarna hijau adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Bulan Bintang (PBB).

“Kemudian, kami lihat Indonesia emas Pak Jokowi, sehingga warna keemasan itu juga nanti diharapkan bisa bekerja sama,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Selain partai politik berwarna hijau, Hasto juga menyebutkan akan ada partai berwarna emas yang akan bergabung.

Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait parpol itu.

Ia menambahkan partainya terus menjalin komunikasi intensif dengan partai politik lain untuk menghadapi Pemilu 2024.

Adapun PDIP intensif berkomunikasi dengan Golkar dan PKB.

“Kami intens berdialog dengan Partai Golkar dan PKB, bahkan Cak Imin kan juga digadang-gadang sebagai calon wakil presiden (cawapres). Kami intens melakukan komunikasi politik dan dua periode kami juga bekerja sama,” jelas dia.

Kemudian, lanjut Hasto, PDIP juga menjalin komunikasi dengan Partai Demokrat dan Gerindra.

Dia mengibaratkan kondisi ini seperti di Timur tengah di mana Iran dan Arab Saudi masih bisa bersatu atas campur tangan Tiongkok.

“Ini mengapa kita tidak bersatu atas kesadaran kita terhadap kepentingan bangsa dan negara dan kejayaan bangsa di masa yang akan datang. Karena dasarnya sudah diletakkan dengan sangat baik oleh Presiden Jokowi,” tutur Hasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya