SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Is Ariyanto)

Solopos.com, SOLO — Masyarakat Solo digegerkan dengan kasus pembunuhan menggunakan racun tikus pada dua mayat telanjang yang ditemukan di Banguanyar. Racun tikus itu dicampurkan pada es buah yang jelas-jelas bahaya.

Padahal racun tikus atau Rodentisida kerap digunakan oleh petani untuk membunuh hama pertanian. Tetapi, ada pula masyarakat yang memanfaatkan racun tikus untuk membunuh tikus got yang menganggu di dalam rumah.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Panen Rumput Gajah, Petani Sragen Temukan Ular Sanca 3 Meter di Tepi Sungai Mungkung

Mengacu pada Badan Pengawasa Obat dan Makanan (POM), racun tikus merupakan senyawa kimia yang sangat beracun dan bahaya bagi kesehatan.

Kandungan bahan kimia dalam racun tikus terdiri dari berbagai jenis, di antaranya Brodifacoum, Bromadiolone, Calcium cyanide, Chlorophacinone, Coumatetralyl, Doumatetralyl, Flocoumafen, Warfarin dan Zinc phosphide.

Racun tikus yang mengandung bahan kimia Zinc phopside memiliki bau yang khas, yakni seperti ikan busuk. Hal ini untuk menarik perhatian tikus agar datang dan mendekati racun tikus yang telah dicampur ke makanan.

Corona di Karanganyar: 3 PDP Meninggal, 1 Kecamatan Masih 0 Kasus

Pengaruhi Sistem Pernapasan

Adapun bahaya racun tikus ini akan memengaruhi sistem pernapasan jika masuk ke dalam tubuh manusia.

“Racun ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan, mulut, atau diserap melalui kulit yang luka,” demikian bunyi keterangan dari BPOM.

Meninggal, PDP Corona Kartasura Padahal Tak Pernah ke Zona Merah

Jika racun tikus dicampur dengan air akan menyebabkan seseorang yang mengonsumsinya menjadi sesak napas, tekanan darah menjadi rendah, muntah, denyut jantung tak beraturan, koma, kerusakan ginjal, pengurangan sel darah putih, dan kematian.

Pada racun tikus tertentu, misalnya yang mengandung senyawa kimia Warfarin bisa menyebabkan pendarahan pada tikus maupun manusia. Hal ini dikarenakan darah tidak mudah membeku ketika terkena racun tikus. Bila dikategorikan, racun tersebut masuk dalam racun antikoagulan (pencair darah).

Begini Awal Mula 2 Mayat di Banyuanyar Solo Bisa Telanjang

Adapun tanda lainnya jika keracunan racun tikus antikoagulan adalah mual, muntah dan diare, perdarahan yang menyebabkan luka lambat sembuh, gusi atau hidung berdarah, feses dan urine disertai darah. Dan bila terjadi keracunan yang parah menyebabkan kejang dan tidak sadarkan diri akibat terjadi perdarahan di dalam tubuh termasuk pendarahan usus.

DKK Sukoharjo: PDP Kartasura yang Meninggal Belum Tentu Positif Corona

Jika tak sengaja mengonsumsi racun tikus yang jelas bahaya, bisa melakukan pertolongan pertama sebagai berikut.

1. Jika kontak dengan kulit, lepaskan pakaian yang terkena racun tikus. Kulit yang terkontaminasi dialiri air selama 15 – 20 menit dan dibersihkan dengan sabun. Bersihkan sela-sela kuku jari tangan dan kuku jari kaki.

2. Jika kontak dengan mata, bersihkan mata dengan membuka kelopak mata. Lakukan irigasi dengan air bersih selama minimal 15 menit. Sampai dirasakan tidak ada lagi bahan yang tertinggal. Segera bawa ke dokter mata.

3. Jika tertelan, berikan air sebanyak 250 ml (dewasa) atau 15 ml/kg berat badan (anak) dan segera bawa ke rumah sakit.

4. Jika terhirup, pastikan pernapasan korban lancar dan bawa korban ke tempat dengan udara yang segar.

Pemerintah Pusat dan Pemrov Jatim Beda Data Soal Kasus Covid-19, Ada Apa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya