SOLOPOS.COM - Ilustrasi Virus Corona (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SOLO – Pengamat kebijakan publik UNS Solo, Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, menilai kebijakan lockdown di Indonesia belum dibutuhkan untuk memberantas virus corona. Menurutnya, langkah yang diambil Presiden Jokowi menolak lockdown dan menerapkan social distancing sudah tepat.

Lockdown belum dibutuhkan lantaran cakupan wilayah Indonesia yang begitu luas. Menurutnya keluasan wilayah itu tentu menjadi hal yang amat dipertimbangkan pemerintah pusat menangani wabah corona.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Melakukan lockdown menurut saya belum dibutuhkan mengingat luasnya cakupan wilayah Indonesia. Yang dibutuhkan adalah mari kita bersama-sama menghadapi situasi darurat ini dengan tidak saling menyalahkan,” terangnya kepada Solopos.com lewat pesan Whatsapp.

Virus Corona: di Udara Bertahan 3 Jam, di Stainless Steel 3 Hari

Pengamat sekaligus Guru Besar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNS Solo itu menyebut pemerintah pusat sangat responsif dalam mengambil kebijakan publik terkait wabah corona.

“Menurut saya pemerintah tidak lamban dan sudah sangat responsif terkait upaya pencegahan dan penanganan Covid-19,” sambung Ismi Nurhaeni.

Dia menegaskan masyarakat semestinya memahami pengelolaan negara bukanlah hal yang mudah karena sifatnya amat kompleks.

“Butuh koordinasi, kolaborasi, penyiapan sarana prasarana dan kualitas SDM yang memadai,” sambung dia.

Jalur Pendakian Gunung Lawu Via Cemoro Sewu Ditutup Imbas Corona

Kebijakan Terpusat

Kebijakan Presiden Jokowi menolak lockdown di tengah situasi genting penyebaran wabah corona dinilai sangat tepat. Semua kebijakan harus ditangani secara terpusat agar menghasilkan solusi terbaik bagi masyarakat.

“Situasi darurat seperti ini memang harus ditangani melalui kebijakan yang terpusat. Kalau kebijakannya didesentralisasi akan sulit mengkoordinasikan hal-hal yang sifatnya mendesak. Karena itu komunikasi intensif menjadi sangat penting dilakukan. Dan  saya yakin pemerintah pusat sudah melakukannya,” imbuh Dekan FISIP Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu.

Suasana di salah satu sudut Kota Venesia, Italia, Selasa (10/3/2020), setelah pemerintah melarang warganya keluar rumah akibat wabah virus corona. (Reuters-Manuel Silvestri) lockdown jokowi
Suasana di salah satu sudut Kota Venesia, Italia, Selasa (10/3/2020), setelah pemerintah melarang warganya keluar rumah akibat wabah virus corona. (Reuters-Manuel Silvestri)

Ismi Nurhaeni menambahkan, langkah terpenting yang harus dilakukan saat ini adalah mengedukasi masyarakat awam tentang wabah virus corona. Termasuk cara penanganan darurat yang harus dilakukan.

Wajib Baca! Seluk-Beluk Virus Corona Penyebab Covid-19 Si Pandemi Dunia

“Pendidikan literasi terkait pencegahan Covid-19 penting dilakukan. Sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan Covid-19 dan cara penanganan darurat kalau ada indikasi terkena Covid-19,” imbuh Ismi Nurhaeni.

Dia menyarankan pemerintah menyiapkan pelayanan online dan terpadu untuk menampung keluhan warga tentang corona. Bukan membahas soal lockdown di Indonesia.

Tertimpa 2 Pohon Tumbang, Atap Rumah Warga Mondokan Sragen Remuk

“Siapkan pelayanan online lapor cepat di tingkat terbawah mulai dari kelurahan/desa sampai tingkat atas untuk segera ditindak lanjuti. Pastikan masyarakat tidak panik menyikapi situasi ini,” tandasnya.

Seperti diketahui, saat ini pemerintah menetapkan wabah corona sebagai bencana non-alam. Masyarakat diimbau melakukan pembatasan sosial dengan mengurangi segala aktivitas di luar rumah untuk memutus mataa rantai penyebaran  virus corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya