SOLOPOS.COM - Anak-anak bermain di perkebunan jambu kristal milik warga di Desa Ganten, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (26/3/2022). (Akhmad Ludiyanto/Solopos)

Solopos.com, KARNGANGANYAR – Tanah di Kabupaten Karanganyar yang subur memunculkan beragam hasil bumi yang menjadi sumber penghidupan bagi warga.

Di wilayah timur seperti Kecamatan Mojogedang dan Kecamatan Kerjo, salah satu hasil bumi yang cukup dikenal adalah buah rambutan dan durian. Pada musimnya, wilayah tersebut menjadi salah satu pemasok kedua jenis buah ini yang ada di pasaran.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Di Mojogedang, Kerjo, dan juga wilayah Kecamatan Ngargoyoso, banyak juga ditemukan tanaman jambu kristal (jambu biji putih) dan jambu biji merah di pekarangan maupun di perkebunan milik warga.

Sebagian warga menjual jambu yang sudah dipetik ini di lapak-lapak di pinggir jalan. Ada juga yang menjualnya kepada tengkulak, seperti yang dilakukan Margono, warga Desa Dukuh, Kecamatan Ngargoyoso. Buah jambu di kebunnya biasanya diambil secara rutin oleh pedagang.

Baca Juga: Warga Mojogedang Karanganyar Pilih Jual Sapi Daripada Mati Misterius

Tapi ada sebagian kecil warga yang menjual jambu ini dengan cara petik langsung dari pohon. Peminat bisa bebas memilih kondisi dan ukuran buah yang diinginkan.

Salah satu pemilik kebun jambu yang melayani pembelian petik langsung ini adalah Ari Utami yang mengelola kebun di Desa Ganten, Kecamatan Kerjo. Ia mengatakan banyak pembelinya yang lebih memilih petik langsung ketimbang membeli jambu yang sudah ia pajang di lapaknya. Menurutnya, mereka bisa leluasa memilih buah sambil berswafoto di area kebun.

“Kebanyakan pembeli saya yang dari luar kota seperti Sragen dan Solo malah suka petik langsung. Mereka bisa pilih-pilih buah sama foto-foto di kebun,” ujarnya saat ditemui Sabtu (26/3/2022).

Baca Juga: Satlantas Polres Karanganyar Sosialisasikan Syarat Baru Urus SIM & STNK

Harga jambu yang dijual di lapak maupun petik langsung juga sama, yakni Rp10.000-Rp15.000 per kilogram (kg) untuk jambu kristal dan Rp3.500-Rp5.000 per kg untuk jambu merah.

“Harga buah petik pohon ini sama, Rp10.000-Rp15.000 per kilogram (kg) untuk jambu kristal. Kalau sekarang sedang turun, Rp10.000 per kg. Mereka disilakan memetik sesukanya, nanti hasilnya ditimbang untuk dibayar,” imbuh Ari yang sudah memulai membuka kebun jambu ini sejak 2018.

Pengelola lahan 7.000 meter persegi dengan 450 pohon jambu ini mengatakan, omset penjualan jambu bisa mencapai ratusan ribu rupiah per hari pada hari biasa. Sedangkan pada akhir pekan (Sabtu-Minggu) bisa mencapai Rp2.000.000 per hari.

Baca Juga: Ini Dia Desa Penghasil Jambu Kristal Di Ponorogo

“Omzetnya kalau akhir pekan bisa Rp1.000.000 sampai Rp2.000.000 karena jalur ini kan dilewati orang yang mau [berwisata] ke Kemuning. Kalau hari biasa di bawah Rp1.000.000,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu pembeli di lapak Ari, Dirga mengaku tertarik membeli jambu kristal dengan cara petik pohon karena ada sensasi tersendiri.

“Rasanya seperti mau makan buah dari kebun sendiri. Selain itu, saya juga bisa bersantai sambil foto-foto di kebun,” ujar warga Solo ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya