SOLOPOS.COM - Foto peristiwa banjir di Manila, Filipina. (Reuters)

Solopos.com, MANILA — Topan Vamco menghantam Pulau Utama Luzon pada Kamis (12/11/2020) malam. Topan ini menyebabkan curah hujan yang mencapai rekor tinggi, dan memicu banjir besar sehingga melumpuhkan metropolitan Manila.

Dilansir Straits Times, Jumat (13/11/2020), evakuasi korban dilakukan di beberapa wilayah ibu kota. Puluhan ribu orang mendayung keluar dari air banjir dengan perahu karet, perahu motor kecil, kano hingga jet ski. Di Kota Marikina Provinsi Rizal, hampir tiga juta penduduk mengungsi ke lantai atas rumah mereka dan naik ke atap rumah setelah banjir menerobos rumah mereka.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Perawat Ini Didakwa dengan Pembunuhan 8 Bayi dan 10 Kali Percobaan

Walikota Marikina, Teodoro mengatakan bahwa mereka kewalahan dengan musibah banjir saat ini. Teodoro menambahkan dirinya telah menerima laporan bahwa beberapa dari warganya, berada di atap rumah mereka sejak Kamis dini hari. Banyak dari mereka yang dilaporkan menderita hipotermia.

Dia memerintahkan pasukan pertahanan sipil untuk mengirim helikopter untuk membantu penyelamatan. Dilaporkan 40.000 rumah terendam air banjir dan kota Marikina hanya memiliki 50 perahu karet untuk dikirim.

Presiden Rodrigo Duterte memerintahkan lembaga pemerintah untuk segera memberikan bantuan kepada orang-orang yang terkena dampak Topan Vamco.

Wanita Afghanistan Buta Setelah Ditembak dan Ditikam Karena Dilarang Bekerja

“Yakinlah, pemerintah tidak akan meninggalkan siapa pun,” kata Duterte saat pidato nasional. Presiden Filipina itu juga menjanjikan perlindungan, barang bantuan, bantuan keuangan, dan koseling pasca bencana.

Topan Vamco, dikenal oleh masyarakat lokal sebagai Ulysses. Ini merupakan topan kedelapan yang melanda Filipina dalam dua bulan dan 21 tahun terakhir. Dengan kecepatan angin 155 km/jam dan hembusan angin hingga 255 km/jam, topan ini menewaskan sedikitnya tujuh orang, sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (13/11/2020).

Perangi Perubahan Iklim

Presiden Rodrigo Duterte mengatakan kepada para pemimpin Asia Tenggara, kehancuran beberapa pekan terakhir ini adalah pengingat yang gamblang akan pentingnya tidakan kolektif untuk memerangi efek perubahan iklim.

Tumbang di Pilpres AS, Trump Jual Helikopter Mewahnya

Topan menghantam Filipina saat menghadapi perjuangan berat untuk menghidupkan kembali perekonomian yang lemah, sambil mengendalikan infeksi pandemi virus Covid-19. Bencana ini merupakan terburuk sejak Topan Ketsana yang menghantam sebagian besar ibu kota pada 2009.

Jalan raya utama di Filipina tidak dapat dilewati, dan hampir empat juta orang menderita karena pemadaman listrik yang berkepanjangan.

Saat ini penerbangan dan angkutan massal di Manila ditangguhkan dan operasi Pelabuhan dihentikan. Pekerjaan pemerintah juga terpaksa berhenti hingga pasar keuangan juga ditutup untuk saat ini.

Sarah McBride, Senator Transgender Pertama Amerika Serikat

Sementara di luar Kota Manila, Topan Vamco diketahui meluncur melintasi wilayah yang masih terguncang akibat Goni, dan enam siklon lainnya yang telah melanda Filipina sejak 11 Oktober. Ada laporan tanah longsor di desa-desa pegunungan, dan gelombang badai menghantam kota-kota pesisir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya