SOLOPOS.COM - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmita. (Youtube BNPB Indonesia)

Solopos.com, JAKARTA — Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat peningkatan yang cukup tinggi terkait kasus kematian akibat virus corona jenis baru di Indonesia. Angka kematian Covid-19 di Indonesia menunjukkan tren meningkat hingga 7%.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan selama periode 1-16 September 2020, rata-rata penambahan kasus kematian harian adalah 105 kasus dan tren peningkatannya adalah 7%. “Artinya sejak bulan September angka kematian akibat Covid-19 perlu menjadi perhatian,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, Kamis (17/9/2020).

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Dia menjabarkan bahwa provinsi dengan jumlah kematian mingguan tertinggi adalah Jawa Timur, yakni 218 kematian. Namun, secara persentase angka kenaikan tertinggi ada di Sumatra Barat, yaitu 150%.

Waspada Happy Hypoxia Sertai Virus Corona!

Kematian pasien Covid-19 di Jatim tergolong mengkhawatirkan karena memiliki tingkat kematian sangat tinggi. Persentase kematian provinsi yang dipimpin oleh Khofifah Indar Parawansa ini lebih tinggi dibandingkan nasional yang hanya 7,25% dan bahkan lebih dari dua kali lipat tingkat kematian dunia.

“Kami perlu sampaikan angka ini adalah angka yang sangat tinggi. Mari bekerja bersama-sama untuk turunkan persentase kematian ini sehingga bisa berada di bawah rata-rata nasional,” kata Wiku.

Kecepatan Laju Kematian

Selain itu, Jatim juga tercatat pada peringkat keempat kecepatan laju kematian tertinggi di Indonesia. “Apabila ini dikoreksi maka kondisi nasional akan berubah besar,” kata Wiku.

Selanjutnya, Wiku menjabarkan, berdasarkan kelompok usia, 80% total angka kematian Covid-19 Indonesia berasal dari rentang umur lebih dari 45 tahun. Dengan demikian kelompok usia ini harus menjaga kesehatan dan sebisa mungkin tidak melakukan kegiatan di luar rumah.

Ini Dia Tren Olahraga Masa Pandemi Covid-19

“Jika terpaksa keluar rumah harus benar terapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan rajin cuci tangan,” kata Wiku.

Hal serupa juga berlaku pada kelompok usia produktif antara 19-45 tahun. Pasalnya rentang umum ini adalah kelompok terbesar secara persentase yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Sebagai kelompok usia produktif, usia 19-45 tahun berpotensi menjadi carrier atau pembawa virus kepada kelompok usia rentan. “Kelompok usia ini harus benar-benar jaga diri dengan terapkan protokol kesehatan saat bekerja atau ketika keluar rumah. Dan saat tiba di rumah harus bersihkan diri sebelum berkomunikasi dengan kelompok usia rentan di rumah,” jelas Wiku.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya