SOLOPOS.COM - Hasil foto paru-paru. (Instagram)

Solopos.com, JAKARTA — Happy hypoxia belakangan hari ini kerap terdengar kala seseorang membicarakan Covid-19 yang dipicu virus corona jenis baru. Akibat happy hypoxia, pasien pengidap virus corona wajib waspada karena tidak mengalami sesak napas padahal kadar saturasi oksigen di tubuhnya sangat kurang.

Kondisi itu memperparah pasien yang telah terinfeksi virus corona. Alhasil, meskipun pasien itu tidak menunjukkan gejala menghawatirkan akibat Covid-19 yang ia derita. Padahal, kondisi sesungguhnya sangat berbahaya bagi dia.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Bosan Tawuran di Darat, Pemuda Kalibaru Jadikan Laut Arena Duel

Pakar penyakit dalam dari Division of Gastroenterology, Department of Internal Medicine, Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa happy hypoxia adalah keadaan pasien kekurangan oksigen tetapi tidak merasakan sesak napas. Padahal kekurangan oksigen bisa mempengaruhi organ lain pada tubuhnya.

“Dalam keadaan seseorang yang mengalami infeksi Covid-19 misalnya dia datang dengan diare, dokter belum berpikir kalau dia Covid, ketika swab baru positif. Ini yang perlu jaga-jaga, di situlah baru akan termonitor kadar saturasi oksigennya. Happy hypoxia ini bisa memperburuk keadaan bahkan bisa menyebabkan kematian” tuturnya dalam siaran langsung di Instagram @dokterari, Kamis (10/9/2020).

Kadar Oksigen 94%

Sebagai informasi, kadar oksigen normal standarnya, saturasi bisa 94%-100%. Padahal, apabila sudah di bawah 94%, maka kondisi pasien Covid-19 sudah bermasalah. Karena happy hypoxia itulah, ia wajib waspada dan wajib mengantisipasi karena sudah mengalami penurunan oksigen.

“Isolasi mandiri juga perlu membeli oxymeter untuk memonitor saturasi oksigen di tubuh. Tapi harus diperhatikan lagi, kalau sudah terinfeksi Covid-19 atau sudah hypoxia, itu sudah harus dirawat di rumah sakit,” paparnya.

Ilmuwan Perbesar Dark Matter, Kerangka Alam Semesta Terungkap

Yang lebih berbahaya, katanya, adalah pasien yang terinfeksi virus corona namun datang ke rumah sakit dengan gejala lain. Pasien itu bisa datang dengan keluhan diare, padahal sudah terinfeksi Covid-19. Akibatnya, bisa saja ia dirujuk ke klinik atau rumah sakit biasa.

“Dengan kondisi seperti ini, sekarang saya rasa bisa syaratnya pemeriksaan dengan oxymeter kalau sudah ada pasien datang, kalau ternyata kadarnya rendah bisa langsung berhati-hati dan dicek lebih lanjut dan dibawa ke rumah sakit khusus. Tolong pada saat kita mentransfer pasien tersebut harus dipasang oksigen,” ujarnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya