SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo (kanan) mewakili Pemkot Solo menerima donasi Rp100 juta dan makanan untuk peserta karantina dari pengusaha kuliner Ayam Bakar Wong Solo, Puspo Wardoyo (kiri), Jumat (17/4/2020), di Balai Kota Solo. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO – Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menegaskan wilayahnya belum sepenuhnya aman dari virus corona atau Covid-19. Oleh karenanya, dia meminta masyarakat tetap waspada.

Seperti diketahui, ada tambahan tiga kasus positif corona di Kota Solo kemarin. Sehingga total kumulatif kasus positif corona di Solo menjadi delapan. Perinciannya, dua meninggal dunia, satu sembuh, dan lima masih dirawat.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Cerita 46 Tenaga Medis RSUP Kariadi Semarang Positif Corona: Doakan Kami Sehat!

Selain itu, orang yang menjalani karantina di Grha Wisata Niaga dan Ndalem Joyokusuman Solo dilaporkan sekitar 110 orang. Rinciannya 100 orang lebih di Grha Wisata Niaga, Sriwedari, Laweyan, dan tujuh orang di Ndalem Joyokusuman, Gajahan, Pasar Kliwon.

“Sekarang hampir 110 orang. Di Grha 100 orang lebih, di Ndalem Joyokusuman tujuh orang. Tujuh pemudik ini merupakan orang dalam pemantauan [ODP] dengan gejala. Sehingga bila kita biarkan Solo akan jadi ndak karu-karuan,” kata Rudy saat memberikan sambutan penyerahan bantuan uang Rp100 juta dan jatah makan peserta karantina dari pengusaha Ayam Bakar Wong Solo, Puspo Wardoyo, Jumat (17/4/2020).

Bila tidak dikarantina terlebih dulu selama 14 hari, menurut Rudy mereka berpotensi menulari orang lain. Karantina merupakan salah satu upaya Pemkot Solo memutus mata rantai persebaran Covid-19 atau virus Corona di Kota Bengawan.

“Positif Corona yang terkonfirmasi 16 April 2020 mencapai delapan orang. Tambahan tiga orang dari luar Solo semua, termasuk satu mahasiswa yang kembali ke sini ternyata positif. Jadi Solo belum aman, masih dalam kewaspadaan,” tegas dia.

Jika Berbuat Jahat Lagi, Polda Jateng Bakal Tembak Napi Asimilasi

Rudy mengajak seluruh komponen masyarakat bahu membahu dalam penanggulangan Covid-19, termasuk kalangan pengusaha. Dia mencontohkan yang dilakukan pemilik Ayam Bakar Wong Solo, Puspo Wardoyo yang ikut membantu Pemkot.

Kesadaran Masyarakat

Selain itu, kesadaran masyarakat juga penting terutama untuk melapor bila ada pemudik yang datang di Solo. Sebab pemudik yang pulang kampung harus menjalani karantina terlebih dulu selama 14 hari. Kebersamaan dan gotong royong menurut dia sangat penting diterapkan.

“Semua masyarakat harus gotong royong. Begitu ada pemudik langsung diminta masuk karantina. Tim dari Posko akan menjemput pakai mobil. Ini mesti jadi perhatian bersama. Terima kasih saya mewakili Pemkot untuk Pak Puspo,” urai dia.

Rudy menerangkan bantuan konsumsi untuk peserta karantina dari Puspo sangat meringankan beban Pemkot Solo. Sebab dengan adanya konsumsi siap santap yang disediakan Ayam Bakar Wong Solo, Pemkot bisa melakukan efisiensi dana.

Survei UI: Minat Mudik Masyarakat saat Wabah Corona Masih Tinggi

Sedangkan Puspo Wardoyo menyatakan bantuan yang sama sudah dia berikan di Kota Medan. Dia mengajak kalangan pengusaha di Solo untuk ikut aktif membantu pemerintah dalam penanggulangan pandemi Covid-19 di daerah.

Menurut dia saat ini bukan lagi saatnya berbicara perbedaan, melainkan harus bahu membahu menghentikan persebaran virus Corona. Ihwal konsumsi makan yang dia sediakan, akan diberikan untuk peserta karantina dan petugas posko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya