SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Selandia Baru meningkatkan langkah-langkah keamanan di parlemennya pada Selasa (9/11/2021) saat ribuan orang turun ke jalan untuk memprotes aturan vaksin Covid-19 dan lockdown oleh pemerintah.

Seperti dikutip Liputan6 dari laman Channel News Asia, Selasa (9/11/2021), semua jalur kecuali dua pintu masuk ke gedung parlemen Selandia Baru ditutup di hadapan polisi dan personel keamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Sebagian besar pengunjuk rasa yang tidak mengenakan masker berbaris melalui pusat Wellington dan berkumpul di luar parlemen.

Sementara demonstrasi berlangsung damai, banyak orang terlihat memegang tanda dan plakat dengan pesan bertuliskan “Kebebasan” dan meneriakkan slogan-slogan saat mereka menuntut pemerintah membatalkan vaksinasi wajib dan mencabut pembatasan.

Baca Juga: Kisah Berlian Florentine, Harta Karun Bernilai Rp10 Miliar dari India

“Saya tidak akan dipaksa untuk menerima sesuatu yang tidak saya inginkan di tubuh saya,” kata seorang pengunjuk rasa di luar parlemen.

“Saya meminta [pemerintah] untuk mengembalikan 2018. Sesederhana itu. Saya ingin kebebasan saya kembali,” imbuhnya.

Selandia Baru telah berjuang untuk melawan wabah varian Delta yang sangat menular tahun ini. Hal ini memaksa Perdana Menteri Jacinda Ardern untuk beralih dari strategi eliminasi dengan cara lockdown ke era new normal dengan vaksinasi yang lebih tinggi.

PM Ardern bulan lalu mengatakan negara itu akan mewajibkan guru dan pekerja di sektor kesehatan dan disabilitas untuk divaksinasi sepenuhnya terhadap Covid-19, dan telah berjanji untuk mengakhiri pembatasan hanya setelah 90 persen dari populasi yang memenuhi syarat vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Bongkar Korupsi Massal, KPK Arab Saudi Tangkap 172 Orang

AS Resmi Cabut Travel Ban Covid-19

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) resmi mencabut travel ban akibat Covid-19. Ini efektif Senin (8/11/2021). Turis yang ingin masuk wajib vaksin Covid-19 dan menunjukkan hasil negatif Virus Corona. Vaksin diterima apabila lulus standar WHO, sehingga termasuk Sinovac.

Dilansir AP News, permanent resident boleh masuk ke AS, tetapi travel ban yang diterapkan telah menjegal masuknya turis, menyulitkan sektor bisnis wisata, dan bahkan memisahkan keluarga.

Salah satu orang yang bisa bertemu keluarga mereka lagi adalah Maria Giribet yang berasal dari Pulau Majorca, Spanyol. Ketiga anaknya tinggal di luar negeri, dua dari mereka berada di Amerika Serikat.

“Saya merasa seluruhnya sendirian,” ujar Maria yang sudah menjanda. Ia mengaku sudah tak sabar bertemu cucu kembarnya yang masih bayi setelah hampir dua tahun terpisah karena pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya