SOLOPOS.COM - Stok minyak goreng di lapak pedagang Pasar Wonogiri Kota, Sumini, hanya menyisakan satu botol minyak goreng kemasan, dan beberapa botol minyak goreng curah, Rabu (9/2/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI—Imbas kebijakan penurunan harga minyak goreng oleh pemerintah pusat membuat stok minyak goreng seakan langka di beberapa daerah. Seperti di Pasar Wonogiri Kota, beberapa pedagang mengaku stok minyak goreng berjumlah ratusan dus telah ditarik distributor.

Di lapak dagangan Sukatni yang terletak di lantai II, 200 karton minyak goreng telah ditarik distributor sejak akhir Januari 2022. “Iya benar, saya sudah beli 200 dus minyak goreng dengan harga lama tapi sekarang sudah ditarik [distributor]. Katanya mau diganti dengan harga baru, sesuai kebijakan pemerintah,” ucap putra Sukatni, Oki, 30, saat ditemui Solopos.com di Pasar Wonogiri Kota, Rabu (9/2/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pedagang lainnya, Siti, juga mengalami hal serupa. “Biasanya saya beli 100 dus [minyak goreng], tapi kemarin waktu akan memperbarui stok ternyata tidak boleh beli sebanyak biasanya,” ujar Siti.

Baca Juga: Pedagang Gorengan di Wonogiri Sulit Dapatkan Minyak Goreng Rp14.000

Penarikan dan pencegahan membeli minyak goreng dalam jumlah banyak diakui Oki dan Siti telah mengakibatkan kelangkaan minyak goreng. Padahal, menurut Oki, stok minyak goreng selama ini ditahan oleh distributor.

“Mungkin mereka [distributor] enggak mau rugi. Jadi sebenarnya barangnya ada tapi karena subsidi pemerintah pusat untuk distributor belum turun, mereka belum berani mengeluarkan stok,” imbuh Oki.

Para pedagang di pasar tradisional di Kabupaten Wonogiri juga mengeluh. Selama ini jangkauan minyak goreng murah berjumlah banyak hanya berada di toko-toko modern. Sementara pedagang di pasar tradisional hanya diberi stok yang jumlahnya sedikit, lima hingga enam dus. “Itu pun kami menerimanya dari tangan ketiga, artinya harga sudah berbeda,” ucap Siti.

Baca Juga: Minyak Goreng Satu Harga Rp14.000 per Liter di Wonogiri Belum Merata

Keadaan itu berdampak pada pelanggan yang biasa membeli minyak goreng di lapak dagangannya. Ia mencontohkan, salah satu pedagang gorengan yang berlangganan di lapak Siti setidaknya memerlukan minyak goreng 4 liter setiap hari. Jika stoknya habis, kebutuhan masyarakat menggunakan minyak goreng menimbulkan masalah lain.

Hingga saat ini, lapak Siti, Sukatni, Sumini, maupun pedagang lain di Pasar Wonogiri Kota belum merasakan dampak turunnya harga minyak goreng seperti diumumkan melalui kebijakan pemerintah. Rata-rata, mereka menjual minyak goreng Rp17.000-Rp19.000 per liter.

 

Baru Tahu

Dinas KUKM Perindag Kabupaten Wonogiri ketika dimintai konfirmasi Solopos.com, mengaku baru mengetahui kabar penarikan distribusi minyak goreng dari pasar tradisional itu.

Baca Juga: Menanti Subsidi Minyak Goreng di Wonogiri

Dimintai tanggapan soal penarikan ratusan dus stok minyak goreng dari pasar tradisional tersebut, Kepala Dinas KUKM Perindag Kabupaten Wonogiri, Wahyu Widayati, mengatakan persoalan tersebut sudah masuk dalam ranah pemilik bisnis minyak goreng.

“Kalau di toko-toko modern sudah Rp14.000 per liter. Tapi kalau soal penarikan stok minyak goreng itu harusnya pedagang terkait menanyakannya ke distributor,” ucap Wahyu saat dihubungi Solopos.com, Rabu (9/2/2022).

Wahyu juga beralasan, sampai saat ini belum memegang pedoman pemantauan minyak goreng seusai harganya diturunkan satu harga, Rp14.000 per liter. Akibatnya, ia bersama jajarannya tidak bisa bergerak melakukan sosialisasi ke pedagang di pasar tradisional seperti direncanakannya beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Warga Klaten Datangi Toko Modern Berburu Minyak Goreng Rp14.000/Liter

“Memang pada siaran pers pada 18 Januari 2022 itu pemerintah pusat mengambil kebijakan menurunkan harga minyak goreng mulai 19 Januari 2022. Tapi kami [Dinas KUKM Perindag] sampai saat ini belum menerima instruksi resmi. Dan soal subsidi kepada distributor, yang bisa mengintervensi hanya pemerintah pusat, kami tak bisa melakukan apa-apa,” kata Wahyu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya