Solopos.com, BOYOLALI -- Jumlah kasus pasien terkonfirmasi positif virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Boyolali bertambah satu orang sehingga totalnya menjadi 20 orang pada Senin (18/5/2020).
Belum ada informasi dari DKK Boyolali terkait identitas maupun asal pasien kasus ke-20 tersebut. Data di situs https://covid19.boyolali.go.id/, Senin, menyebut ada penambahan jumlah kecamatan yang masuk zona risiko sangat tinggi. Kecamatan baru tersebut adalah Sambi.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Dengan demikian, total jumlah kecamatan yang masuk zona risiko sangat tinggi di Boyolali jadi 10 yakni Juwangi, Simo, Klego, Nogosari, Ngemplak, Teras, Banyudono, Sawit, Ampel, dan Sambi.
Sudah H-5 Lebaran, Legislator Pertanyakan Pengawasan Tempat Hiburan dan Karaoke di Solo
Sebanyak 20 warga Boyolali terkonfirmasi positif virus corona itu perinciannya, 13 orang dirawat, enam orang sembuh. Sisanya, satu orang meninggal dunia.
Terakhir Boyolali ada penambahan kasus positif Covid-19 yakni pada Sabtu (16/5/2020) sebanyak empat orang. Dari empat orang, salah satunya dari Kecamatan Sawit. Hal itu sekaligus menjadikan Sawit masuk kecamatan dengan kategori risiko sangat tinggi penularan Covid-19.
Rapid Test Pedagang Pasar Juwangi
Di sisi lain, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Boyolali pada Senin mulai mengadakan screening massal menggunakan alat rapid test di Pasar Juwangi. Hal itu dilakukan menyusul adanya dua pedagang yang terkonfirmasi positif virus corona dari pasar di perbatasan Boyolali dan Grobogan tersebut.
Rapid test tersebut menyasar sekitar 217 pedagang. Camat Juwangi, Suwarno, mengatakan rapid test massal di pasar tersebut dimulai sekitar pukul 08.00 WIB. "Sasarannya adalah para pedagang pasar," kata dia kepada Solopos.com, Senin.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, mengatakan hingga Senin siang, data hasil rapid test pedagang di Pasar Juwangi masih diolah. "Untuk data saat ini masih direkap," kata dia dalam pesan singkatnya, Senin.
Dia mengatakan sejauh ini pemantauan terhadap orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), pelaku perjalanan (PP), dan orang tanpa gejala (OTG) terus dilakukan.
Salat Idulfitri Tak Boleh Di Tempat Umum, DMI Solo: Patuhi Anjuran Pemerintah!
Proses screening terhadap OTG yang merupakan kontak erat dari pasien positif virus corona di Boyolali masih dilakukan. Bukan hanya pasien dari Boyolali tapi termasuk kontak erat penderita dari luar Boyolali.
Sesuai data yang diperbaharui per Senin (18/5/2020), PP di Boyolali yang masih dipantau sebanyak 1.545 orang, ODP 63 orang, PDP 34 orang dan OTG 201 orang.