SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien virus corona. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sukoharjo mengumumkan tambahan dua kasus positif Covid-19 pada Jumat (24/4/2020), salah satunya PDP yang sudah meninggal.

Dengan tambahan dua kasus itu, saat ini jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo menjadi 23 orang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo telah melakukan contact tracing tambahan dua positif Covid-19 itu dan telah melakukan rapid test kepada 40-an orang dari klaster Gowa.

Ibu Rumah Tangga Karanganyar Positif Covid-19, Tak Ada Riwayat Perjalanan 

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, membeberkan tambahan dua kasus positif Covid-19 itu. Dua kasus positif Covid-19 itu pertama seorang pasien dalam pengawasan atau PDP yang telah meninggal dunia asal Baki, Sukoharjo.

Sedangkan satunya merupakan kasus baru dari Kecamatan Grogol. “Yang dari Baki ibu rumah tangga yang sakit di rumah. Kemudian ada keluarga pulang dari luar negeri,” katanya kepada Solopos.com, Jumat.

Ibu rumah tangga, kata Yuni, pernah dirawat di salah satu rumah sakit swasta Sukoharjo. Setelah meninggal yang bersangkutan dimakamkan sesuai prosedur pemulasaraan jenazah pasien penyakit infeksius.

2 Kasus Corona Boyolali Dicoret, Kecamatan Andong Tak Lagi Zona Merah

Data yang diperoleh Solopos.com dari http://corona.sukoharjokab.go.id/, jumlah total PDP di Sukoharjo hingga Jumat ada 14 orang. Dari jumlah PDP Sukoharjo itu, yang meninggal tercatat satu orang sedangkan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal tiga orang.

Contact Tracing

Yunia menjelaskan satu pasien positif Covid-19 dari Kecamatan Grogol sempat menjalani rawat inap di RS. Kondisi kesehatan orang tersebut membaik dan RS mengizinkannya pulang untuk isolasi mandiri di rumah sembari menunggu hasil laboratorium.

“Kami segera melakukan contact tracing besok karena baru hari ini hasil lab keluar. Kami telah melakukan contact tracing kepada dua tambahan sebelumnya. Satu positif klaster Gowa memiliki banyak banyak. Kami punya nama anggota keluarga, kerabat, teman, yang menunggu rapid test,” ujarnya.

Akhirnya! Indonesia Setop Penerbangan Domestik dan Internasional

Mengenai klaster Gowa, Yunia mengatakan Pemkab Sukoharjo memiliki data 86 orang alumni Ijtima Ulama Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan. Sekitar 40 orang di antaranya telah menjalani rapid test dengan hasil positif 16 orang.

“Total ada tiga orang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster Gowa. Klaster Gowa yang belum melakukan rapid test karena menunggu alat. Kami melaksanakan rapid test idealnya hari ke-7, hari ke-10, dan hari ke-14 ketika imunitas terbentuk. Kami meminta mereka melakukan isolasi mandiri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya