SOLOPOS.COM - Nurhayati Ali Assegaf (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Nurhayati Ali Assegaf, mengakui bahwa aksi walk out anggota Fraksi Demokrat dalam sidang pengesahan RUU Pilkada, Kamis (26/9/2014) malam adalah inisiatifnya. Nurhayati pun pasang badan terhadap kritik yang beberapa hari ini ditujukan kepada SBY dan partainya. Baca: Nurhayati Tuding Pendukung Pilkada Langsung Berbohong.

“Apa gunanya saya dijadikan pimpinan fraksi jika tidak bisa mengambil keputusan? Walk out adalah keputusan saya dan bukan perintah SBY,” katanya dalam konferensi pers di gedung DPP Partai Demokrat di Jakarta, Senin (29/9/2014), dikutip Antara.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Menurut penilaiannya hal tersebut dilakukan akibat tidak adanya kekompakan anggota koalisi partai pengusung opsi pilkada langsung lainnya terhadap 10 syarat perbaikan RUU Pilkada yang diajukan Partai Demokrat. Baca: PPP: Walk Out Demokrat Direncanakan Sejak Awal.

Padahal pengajuan 10 syarat tersebut adalah satu paket, tidak bisa diadopsi sebagian dan merupakan satu kesatuan yang utuh, kata Nurhayati. “Semua saling berhubungan karena kami merasa harus ada revisi dan penyempurnaan, dan merasa perlu ada perbaikan. Makanya kami ajukan,” kata anggota Komisi I DPR periode 2009-2014 itu.

Nurhayati Ali Assegaf menampik bila keputusan walk out yang dibuatnya berakibat fatal. Menurutnya, jika ada koalisi pendukung pilkada langsung yang menyetujui opsi 10 perbaikan, seharusnya mereka mengikuti langkah Partai Demokrat.

“Kalau ada fraksi yang setuju penuh dengan syarat Demokrat kenapa tidak ikut walk out bersama kami? Jangan hanya menyalahkan Demokrat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya