News
Sabtu, 27 September 2014 - 20:00 WIB

PILKADA LANGSUNG BERAKHIR : Demokrat Balik Tuding Pendukung Pilkada Langsung Sudah Berbohong

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nurhayati Ali Assegaf (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

Solopos.com, JAKARTA — Partai Demokrat menjadi sorotan tajam setelah manuver fraksi partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu memuluskan jalan pengesahan pilkada lewat DPRD menggantikan pilkada langsung. Namun, Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Assegaf, balik menuding koalisi PDIP di DPR berbohong soal dukungan terhadap opsi yang diusung Demokrat.

Seperti diketahui, Fraksi Partai Demokrat mendesak opsi pilkada langsung dengan 10 syarat. Hingga forum lobi, disebutkan fraksi-fraksi pendukung pilkada langsung akhirnya menyetujui untuk mendukung opsi Demokrat. Namun belakangan, Nurhayati justru mengatakan sebaliknya.

Advertisement

“Mereka yang mencari panggung, seolah-olah mereka mendukung penuh [opsi Demokrat]. Jadi kalau ada yang mendukung, itu bohong,” kata Nurhayati dalam teleconference yang ditayangkan TV One, Sabtu (27/9/2014) petang.

Padahal sebelumnya, beberapa politisi PDIP menyatakan sudah mendukung opsi yang ditawarkan Partai Demokrat sehingga manuver walkout partai besutan SBY itu dipertanyakan. “Saya katakan tidak satupun pimpinan Fraksi PDIP yang berbicara dengan Ketua Fraksi Demokrat. Paripurna ada rekamannya, bisa dibuka ke publik,” katanya.

Lalu, jika Nurhayati sebagai ketua fraksi tidak pernah diajak berbicara pimpinan fraksi koalisi PDIP, apakah tidak ada anggota Fraksi Demokrat lainnya yang diajak berbicara? Wawancara tersebut tidak mengeksplorasi lebih detail.

Advertisement

Soal SBY yang menyatakan menyesal atas hasil keputusan DPR tersebut, Nurhayati memberikan alasan bahwa kondisi saat itu sedang tidak mendukung komunikasi yang baik. “Timing-nya, beliau sedang di New York, perbedaan waktu 24 jam, kami di sini meminta arahan. Tapi karena kondisi seperti itu, saya mengambil keputusan yang terbaik,” katanya.

“Yang bikin Pak SBY kecewa, karena opsi kami tidak diterima,” sambungnya. Nurhayati pun mengaku siap pasang badan terhadap tudingan yang diarahkan ke partainya dan SBY. “Karena itu masyarakat tidak perlu menyalahkan Pak SBY. Kalau mau salahkan, salahkan kami, saya yang bertanggung jawab,” katanya.

Sebelumnya, politisi Partai Demokrat yang juga ikut dalam forum paripurna DPR, Ruhut Sitompul, mengatakan yang bertanggung jawab atas manuver Demokrat tersebut adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf.

Advertisement

“Kemarin itu saya langsung datangi Pak Marx [Sopacua]. Keputusan ini diambil apa sudah dengan persetujuan Bapak [SBY]. Katanya, ‘o sudah, Bapak sudah SMS ke Bu Nurhayati’. Tapi saya telepon bapak, baterenya habis, akan telepon saya kembali, baterenya habis,” kata Ruhut, Sabtu (27/9/2014). “Jadi kawan-kawan, saya rasa hal ini tanyakan sama Bu Nurhayati.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif