SOLOPOS.COM - Pohon menyerupai petai di Banjarnegara, Jawa Tengah. (detik.com)

Solopos.com, BANJARNEGARA – Petai dengan ukuran besar sempat menghebohkan media sosial beberapa waktu lalu. Petai raksasa itu ternyata ditemukan di Banjarnegara, Jawa Tengah, dengan ukuran mencapai 1,2 meter.

Dikutip dari detik.com, Senin (23/3/2020), petai raksasa itu ditemukan oleh Warga Desa Panawaren, Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara, di tengah hutan lindung. Penemuan petai ini kemudian diabadikan dalam sebuah foto dan ramai di media sosial.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Viral Cerita Pasien Positif Corona: Rumah Sakit Penuh Pasien Suspect

Namun, banyak yang menyebut petai berukuran besar itu adalah editan. Tapi setelah dikonfirmasi, petai raksasa itu benar adanya. Warga setempat tak menyimpulkan pohon itu petai, namun memang sangat mirip dengan petai.

“Jadi yang viral di media sosial itu bukan foto editan. Ini memang benar ada buah yang mirip petai dengan ukuran besar. Dipetik dari hutan lindung Pringamba 2,” jelas salah seorang warga Desa Panawaren, Agus Martin.

“Awalnya itu, pas kami melakukan penanaman pohon di hutan lindung itu. Karena sumber air bersih warga di sini dari hutan lindung itu. Dan musim kemarau kemarin kami kesulitan air bersih.”

Muda, Sehat, dan Rajin Olahraga Bisa Kena Corona, Ini Pesan Andrea Dian

“Makanya, warga di sini sepakat untuk menanami pohon untuk konservasi. Tapi, saat melakukan penanaman pohon ada yang melihat buah yang mirip petai itu,” lanjutnya.

Baru Pertama

Agus menjelaskan selama ini belum ada warga di desanya yang melihat buah tersebut. Mengingat pohonnya berada di hutan lindung yang jaraknya sekitar 7 kilometer dari permukiman warga.

“Sebelum-sebelum ini tidak ada warga yang melihat. Ini baru pertama khususnya di Desa Panawaren. Makanya sebagian menyebut gongseng. Tapi kalau gongseng lebih kecil dan berwarna hitam. Sebagian menyebutnya petai raksasa,” terangnya.

Waspada Corona, Melasti di Banyudono Boyolali Tanpa Arak-arakan

Warga Desa Panawaren lainnya, Bahrin mengatakan, saat dibuka bentuknya menyerupai jengkol muda. Warnanya putih dan terdapat pelindungnya. “Kalau dibuka isinya itu seperti jengkol. Warga tidak ada yang berani makan, takutnya beracun. Tetapi pernah ada yang menggigit katanya rasanya pahit dan sengir (lengis),” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya