SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS. (freepik)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 110 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Klaten mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos). Total anggaran yang digelontorkan untuk bantuan itu kurang lebih senilai Rp225 juta.

Penyaluran bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) Kemensos itu melalui sentra terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Penyaluran dilakukan di Gedung Paripurna DPRD Klaten, Senin (7/11/2022) siang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Jenis bantuan yang diserahkan beragam, mulai dari bantuan kebutuhan dasar, bantuan kewirausahaan, serta nutrisi dan peralatan sekolah. Bantuan diserahkan dalam bentuk peralatan serta ternak sesuai kebutuhan masing-masing ODHA. Selain ODHA, ada anak dengan HIV/AIDS (ADHA) yang mendapatkan bantuan tersebut.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan bantuan itu ditujukan meningkatkan taraf hidup para ODHA. Lantaran hal itu, bantuan diwujudkan dalam bentuk barang yang diharapkan bisa mereka gunakan berwirausaha.

Bantuan itu seperti ternak lele, kambing, serta bebek. Selain itu, ada yang mendapatkan bantuan peralatan salon serta usaha angkringan.

Baca Juga: Program Kecantol Kamu Karanganom Klaten Diusulkan Dapat Penghargaan Presiden

“Untuk yang anak-anak, bantuannya berupa nutrisi dan peralatan sekolah,” kata Ronny saat ditemui di sela penyaluran bantuan.

Ronny berharap bantuan itu dimanfaatkan semaksimal mungkin para ODHA. Selain memfasilitasi agar ODHA mendapatkan bantuan tersebut, Ronny mengatakan saat ini KPA mengupayakan para ODHA mendapatkan pelatihan kewirausahaan. Hal itu sesuai permintaan para ODHA.

“Kami coba koordinasikan dengan dua OPD yang menangani soal pelatihan itu. Tahun ini belum ada anggaran. Mudah-mudahan tahun depan ada,” kata dia.

Salah satu ODHA dari Klaten, SW, 39, mengaku mendapatkan bantuan ternak bebek.

Baca Juga: Cegah Narkoba dan HIV/AIDS di Perdesaan, TP PKK Klaten Gelar Lomba Inovasi Desa

“Dulu almarhum suami punya ternak bebek. Habis itu tidak ada modal. Alhamdulillah saat ini ada modal yang bisa digunakan menjalankan usaha,” kata ibu dua anak itu.

Dari ternak bebek, SW berharap bisa memperoleh tambahan penghasilan guna menghidupi kedua putranya yang masih duduk di bangku SD. Selama ini, SW bekerja sebagai petugas kebersihan salah satu perusahaan dengan pendapatan per bulan Rp1 juta.

“Pendapatan saya memang sebesar itu karena saya tidak bisa bekerja sampai malam. Sore, saya harus pulang mengurus anak. Mudah-mudahan dengan ternak bebek ini nanti bisa ada tambahan penghasilan,” kata SW.

SW diketahui positif HIV/AIDS sejak 2017. Selain SW, salah satu putranya dinyatakan positif HIV/AIDS.

Baca Juga: 21 PNS dan 12 Pelajar di Klaten Terinfeksi HIV/AIDS sejak 2007 hingga Juni 2022

“Saya sempat down. Habis itu lama kelamaan saya bisa bangkit lagi. Banyak yang mendukung saya untuk bangkit, baik dari keluarga serta sesama teman. Jangan terlalu berpikir banget ketika tahu positif. Jalani saja apa adanya dan tetap optimistis,” kata dia.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan sejak 2007 hingga September 2022, tercatat ada 1.271 ODHA. Mayoritas ODHA didominasi laki-laki sebanyak 67 persen dan perempuan 33 persen. Sebanyak 816 ODHA berada pada usia 25-49 tahun.

“Dilihat dari tahun ke tahun sebenarnya temuan kasus menurun. Tetapi memang belum signifikan. Ini perlu perhatian bersama dari pemerintah dan masyarakat,” kata Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya