SOLOPOS.COM - Kepala KUA Karanganom, Muslih, dan Bikor Puskesmas Karanganom, Pipit Sri Handayani, menunjukkan buku Selayang Pandang Kecantol Kamu di Gedung IPHI Karanganom, Kamis (3/11/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Program kelas calon pengantin online/offline Karanganom Mantap dan Unggul (Kecantol Kamu) di Kecamatan Karanganom menjadi program unggulan Klaten. Pemkab berencana mengusulkan inovasi yang dimulai KUA dan Puskesmas Karanganom tersebut agar mendapatkan penghargaan dari Presiden Indonesia, Joko Widodo.

Hal itu disampaikan Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat launching buku Selayang Pandang Kecantol Kamu Selalu di Hati di Gedung IPHI Karanganom, Desa Karangan, Kecamatan Karanganom, Kamis (3/11/2022).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Saya tadi sempat berbincang dengan Pak Kepala Dissos P3APPKB yang menyampaikan bahwa program ini menjadi program unggulan Klaten. Nanti diusulkan kepada Menpan RB agar mendapatkan penghargaan dari presiden,” kata Mulyani.

Mulyani meminta program Kencantol Kamu tak hanya digelar di Karanganom tetapi bisa diperluas ke seluruh wilayah Kabupaten Bersinar. Program itu menjadi salah satu upaya menurunkan angka stunting. Penurunan angka stunting menjadi salah satu program prioritas dan harus melibatkan berbagai unsur.

“Program ini tidak berhenti di sini. Bagaimana buku yang diberikan ini benar-benar dipelajari dan kemudian ditindaklanjuti. Kami mohon kerja samanya sampai ke KUA-KUA. Saya minta tolong kepada seluruh kades dan lurah mendukung program ini. Inovasi ini harus disambut dengan baik,” kata Mulyani.

Baca Juga: Sejumlah Calon Pengantin Peroleh Bimbingan Perkawinan di Karanganom Klaten

Kepala KUA Karanganom, Muslih, mengatakan Kecantol Kamu bergulir sejak 2018. Inisiator program itu, yakni Bidan Koordinator (Bikor) Puskesmas Karanganom, Pipit Sri Handayani. Puskesmas dan KUA Karanganom lantas berkolaborasi menggulirkan Kencantol Kamu.

Terkait buku yang diluncurkan, Muslih menjelaskan buku itu dibuat selama dua bulan.

“Kami kumpulkan materi-materi dan foto kegiatan, kemudian kami narasikan bertiga dan alhamdulillah kemarin ada keberpihakan dari Baznas Klaten sehingga kami bisa mencetak 200 buku,” kata Muslih.

Muslih berharap dari buku itu, kegiatan Kecantol Kamu di Karanganom bisa menginspirasi dan digulirkan di kecamatan lain. Program serupa sudah dijalankan di Kecamatan Karanganom, Pedan, dan Manisrenggo.

Baca Juga: Cegah Narkoba dan HIV/AIDS di Perdesaan, TP PKK Klaten Gelar Lomba Inovasi Desa

Sejak 2018 hingga kini, sudah ada sekitar 1.020 calon pengantin (catin) yang mengikuti bimbingan perkawinan melalui inovasi bernama Kecantol Kamu itu. Seribuan pasangan yang sebelumnya mengikuti program tersebut hingga kini tetap langgeng.

“Sekarang rata-rata setiap bulan yang ikut ini di atas 25 catin. Sebenarnya lebih banyak lagi catin-nya. Tetapi, kebanyakan tidak bisa ikut program ini karena terkendala tidak dapat izin dari atasan. Kami berharap ada MoU antara Pemkab dengan perusahaan agar catin bisa mendapatkan izin ketika ingin mengikuti kegiatan ini,” jelas dia.

Muslih juga berharap program itu bisa disinergikan di seluruh kabupaten. Hal itu ditujukan menindaklanjuti atau memantau perkembangan pasangan setelah menikah. Pasalnya, mayoritas pengantin yang menikah di Karanganom kini tinggal di luar kecamatan tersebut.

Program Kecantol Kamu dimaksudkan mempersiapkan catin agar siap secara lahir dan batin ketika mereka berumah tangga. Program itu mendukung penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi, stunting, serta perceraian.

Baca Juga: Program Kecantol Kamu Karanganom Klaten Makin Diminati Calon Pengantin

Inisiator program Kecantol Kamu sekaligus Bikor Puskesmas Karanganom, Pipit Sri Handayani, mengatakan inovasi itu lahir didasari dari angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Karanganom yang cukup tinggi. Termasuk angka kasus stunting.

“Kelas ibu hamil sudah, kelas balita juga sudah ada, tetapi belum bisa menekan. Bagaimana menghadirkan kegiatan yang memang mempersiapkan dari awal. Dari sana kami membidiknya ke catin. Kami akhirnya menggandeng KUA,” kata Pipit.

Gayung bersambut, ide itu disambut KUA Karanganom yang juga berupaya menurunkan angka perceraian dengan melakukan bimbingan perkawinan. Ide-ide itu lantas ditindaklanjuti KUA dengan menggelar bimbingan perkawinan yang di kegiatannya juga diisi terkait informasi kesehatan.

Awalnya hanya sedikit pasangan yang ikut kegiatan tersebut. Selain lantaran tak mendapatkan izin dari atasan tempat catin bekerja, beberapa catin saat itu merasa tak membutuhkan bimbingan tersebut. Lambat laun, semakin banyak catin yang mengetahui pentingnya kegiatan itu hingga mengikuti bimbingan.

Baca Juga: Selamat! Remaja Pedan dan Karanganom Jadi Duta Genre Klaten 2022

“Awalnya hanya dua atau tiga pasang. Bahkan dulu pernah hanya satu pasang. Tetapi saat ini sudah 25 pasang karena semakin banyak yang menyadari akan pentingnya mengikuti bimbingan sebelum perkawinan,” kata dia.

Materi yang diberikan juga terus berkembang. Selain dari segi agama dan kesehatan, ada sukarelawan–sukarelawan yang ikut memberikan materi terkait hukum, hingga tata kelola keuangan keluarga. Belakangan, Polsek Karanganom juga digandeng memberikan materi terkait kekerasan dalam rumah tangga.

Pelaksana Tugas (Plt) Camat Karanganom, Wachju Adi Pratomo, mengatakan inovasi itu akan terus dilanjutkan. Pasalnya, program itu mendukung penurunan angka stunting hingga perceraian.



“Berdasarkan penimbangan pada Agustus lalu ada 12 persen [angka stunting]. Penimbangan terakhir 9 persen. Angka perceraian juga menurun. Selama masa pandemi Covid-19, ada 71 pasangan yang mendaftarkan perceraian secara online. Sementara, tahun ini ada 10 pasangan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya