SOLOPOS.COM - Luciana, owner Toko Sepeda Harapan Jaya Sragen menata koleksi sepeda di tokonya, Selasa (16/6/2020). (Solopos/Moh Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN – Dua toko sepeda terkemuka di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Harapan Jaya dan Semi Baru kewalahan menghadapi permintaan sepeda yang akhir-akhir ini melonjak tajam.

Owner Toko Sepeda Harapan Jaya, Luciana, mengatakan sebelum pandemi Covid-19, penjualan sepeda di tokonya rata-rata mencapai 25 unit/hari. Setelah pandemi, permintaan sepeda di tokonya bisa mencapai 50-70 unit/hari.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tinginya permintaan membuat stok sepeda incaran pembeli berkurang. Oleh sebab itu, Toko Sepeda Harapan Jaya Sragen melayani pembelian sepeda secara inden.

“Sekarang yang inden banyak sekali, ada lebih dari 40 pemesan. Biasanya dalam waktu dua pekan, pesanan baru sampai,” jelas Luciana saat ditemui wartawan di lokasi, Selasa (16/6/2020).

Yan Vellia Unggah Video Istri Pertama Didi Kempot, Ada Apa?

Sepeda Paling Diminati

Sepeda gunung dengan merek Polygon, Pacific, dan Elemeni merupakan jenis sepeda yang paling diminati. Sepeda-sepeda itu dibanderol mulai harga Rp1 juta hingga di atas Rp5 juta. Namun, sepeda kisaran harga Rp2-3 juta paling banyak diminati.

“Meski kewalahan menghadapi permintaan, kami tidak menambah karyawan. Sementara kami masih bisa mengandalkan 10 karyawan. Namun, kami berlakukan kerja lembur. Biasanya toko kami buka mulai 07.30 WIB hingga 16.30 WIB, sekarang lebih sering buka hingga pukul 18.00 WIB,” terang Luciana.

Sementara itu, owner Toko Sepeda Semi Baru Sragen, Dimas Aprilianto Setyo Putra, mengatakan terjadi peningkatan permintaan sekitar 3-5 kali lipat sejak April lalu. Pembeli sepeda di Toko Semi Baru bukan hanya berasal dari Sragen. Tetapi juga dari Ngawi, Karanganyar, Sukoharjo, dan Boyolali. Dalam sehari, Toko Semi Baru bisa menjual 50-80 unit sepeda selama pandemi Covid-19.

“Pada tahun-tahun sebelumnya, penjualan sepeda hingga 80 unit/hari itu hanya berlangsung sepekan yakni setelah Lebaran. Biasanya anak-anak yang dapat fitrah Lebaran itu langsung dibelanjakan untuk beli sepeda. Sekarang, peningkatan penjualan sepeda berlangsung hingga tiga bulan. Jadi, kami tentu agak kewalahan,” ucap Dimas.

Heboh Babi Hutan Aneh di Banyumas: Kakinya Berjari, Suka Makan Nasi dan Minum Kopi

Pagi Datang, Siang Habis

Tingginya permintaan membuat stok barang di showroom Semi Baru kerap kosong. Saat barang tiba pada pagi hari, siangnya sudah ludes terjual.

Sebagian pembeli terpaksa harus inden terlebih dahulu. Rata-rata jumlah pemesan yang sudah membayar uang muka atau lunas mencapai 15-20 unit sepeda/hari. Jumlah itu, belum termasuk pemesan yang tidak memberi uang muka.

Dalam hal ini, Toko Sepeda Semi Baru Sragen akan memprioritaskan pemesan yang sudah membayar uang muka atau lunas.

“Karena tidak memberi uang muka, banyak yang kecewa. Begitu pagi barang datang, siangnya sudah habis. Kalau sudah bayar uang muka dan lunas, tentu barangnya bisa kami tahan supaya tidak jatuh ke tangan orang lain,” terang Dimas.

Gara-Gara Bakar Sampah, Rumah Kayu Dihuni ODGJ di Grobogan Hangus Terbakar

Biasanya, pesanan sepeda itu baru tiba setelah empat hari, sepekan, bahkan hingga dua pekan. Lamanya barang datang tergantung stok di pabrik serta kesiapan ekspedisi dalam mengantar.

Sepeda itu biasa dipesan dari sejumlah pabrik yang tersebar di Surabaya, Sidoharjo, Jakarta dan lain-lain.

“Untuk mengoptimalkan pelayanan, sementara kami tidak melayani perbaikan maupun pemasangan sparepart. Kami juga menambah jumlah karyawan, tadinya hanya 13 orang menjadi 17 orang. Kebetulan ada empat siswa SMK yang kami berdayakan untuk membantu kami di sini daripada di rumah mereka tidak ada kerjaan,” papar Dimas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya