SOLOPOS.COM - Ilustrasi karantina mandiri. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO – Istri dan dua anak perawat asal Grogol, Sukoharjo, yang berstatus PDP Covid-19 meninggal, Sabtu (18/4/2020), wajib menjalani karantina mandiri.

Camat Grogo, Bagas Windaryanto, mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan keluarga perawat asal Grogol, Sukoharjo, tersebut. Mereka setuju menjalani karantina mandiri selama 14 hari. Tetangga di lingkungan sekitar rumah mereka juga bersedia mendukung dan membantu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

"Kami sudah komunikasi dengan keluarga untuk melakukan isolasi mandiri. Dari pihak keluarga menyambut baik dan lingkungan pun siap mendukung dan membantu," terang Bagas Windaryanto, kepada Solopos.com, Minggu (19/4/2020), pagi.

Gangguan Pernapasan

Menurut pihak keluarga, perawat berinisial AI, 46, yang bekerja di RS dr Oen Solobaru itu mengalami gangguan pernapasan parah saat dirawat di RSUD dr Moewardi Solo.

30 Menit Penuh Haru di Pemakaman Perawat Berstatus PDP Covid-19 Asal Grogol Sukoharjo

"Kami menguncapkan bela sungkawa yang sebesar-besarnya dan penghargaan tertinggi atas dedikasi yang bersangkutan dalam penanganan Covid-19," tutur Bagas.

Pemakaman perawat rumah sakit (RS) dr Oen Solo Baru merupakan pasien dalam pengawasan atau PDP Covid-19, AI, 46, TPU Daksinoloyo, Solo, Minggu (19/4/2020) diselimuti keharuan.

Puluhan pelayat yang merupakan rekan sejawat AI di RS dr Oen Solo Baru, kerabat, dan keluarga datang untuk memberikan perhormatan terakhir bagi sang garda terdepan penanganan Covid-19.

Selain itu jajaran Musyarawah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Grogol juga hadir di lokasi pemakaman perawat berstatus PDP Covid-19. Dari jarak 100 meter, mereka melihat prosesi pemakaman yang dilakukan tim RSUD dr Moewardi yang memakai alat pelindung diri (APD) lengkap.

120 Orang Kontak Erat 5 Pasien Positif Corona Klaten Klaster Gowa Bakal Jalani Rapid Test

30 Menit Penuh Keharuan

Menurut Bagas Windaryanto yang berada di lokasi, pemakaman berlangsung penuh keharuan dan sangat cepat. Pemakaman berlangsung tidak lebih dari setengah jam.

"Mobil ambulans pembawa jenazah tiba di lokasi pemakaman sekitar pukul 09.30 WIB. Begitu tiba langsung dimakamkan, jam 10.00 selesai," terang Bagas ketika berbincang dengan Solopos.com, Minggu.

Bagas menuturkan sebelumnya jajaran Muspika bersama warga menyiapkan pemakaman. Mulai dari menggali liang lahat hingga memakamkan jenazah perawat PDP Covid-19 asal Grogol, Sukoharjo itu.

Pria Bogor Meninggal Saat Salat Jumat di Tengah Pandemi Corona Bikin Jemaah Panik dan Bubar

Tidak Ada Penolakan

Tidak ada penolakan sedikitpun dari warga setempat. Selama pemakaman pihaknya tetap menerapkan pembatasan fisik bagi pelayat yang datang.

"Pihak keluarga inti, istri dan dua anaknya yang sudah remaja terlihat menangis saat jenazah dimakamkan," katanya.

Semua pelayat yang datang memanjatkan doa untuk si perawat PDP Covid-19 asal Grogol, Sukoharjo, yang dipimpin seorang pendeta.

Heboh Ribuan Cacing Keluar dari Tanah, Pertanda Apa?

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan, tenaga kesehatan tersebut masih berstatus PDP. AI mengalami gejala demam, batuk hingga sesak napas.

"Kami masih menunggu hasil swab untuk pasien ini. Pasien merupakan nakes ketiga di Sukoharjo yang terindikasi Covid-19. Kalau dua nakes sebelumnya hasil swab positif, satu masih dirawat di RS Moewardi dan satu isolasi mandiri," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya