Solopos.com, PEKALONGAN – Pelaksanaan pengajian akbar memperingati Maulid Nabi Kanzus Sholawat Habib Lutfi di Kota Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng) dipastikan mundur.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Habib Lutfi di Gedung Kanzus Sholawat, Jl. Dokter Wahidin, Noyotaan, Pekalongan Timur, Selasa (17/11/2020) malam.
Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024
Pengajian akbar tersebut rencana digelar Minggu (22/11/2020) nanti. Namun karena berbagai pertimbangan, acara tersebut ditunda pelaksanaannya hingga batas waktu yang belum ditentukan.
“Maulid di Kanzus Sholawat diundur, sampai pemberitahuan lebih lanjut,” ujar Habib Luthfi.
Terkuak! Pembunuh ABG Berseragam Pramuka di Hotel Semarang Ternyata Pacar Korban, Baru Kenal 2 Pekan
Dia mengaku keputusan menunda peringatan Maulid Nabi itu murni atas inisiatif pribadi dan tanpa tekanan dari pihak manapun.
“Saya atas nama pribadi, dengan penuh pertimbangan, tidak ada tekanan dari pihak manapun,” ujarnya.
Habib Lutfi juga menyampaikan permintaan maaf kepada pengikutnya karena acara itu belum bisa digelar sesuai jadwal.
“Mohon maaf sebesar-besarnya atas mundurnya jadwal,” terang ulama itu.
Gegara Sinyal HP Eror, Uang Rp72 Juta Milik Nasabah Maybank Solo Raib
Sementara itu, Pemerintah Kota atau Pemkot Pekalongan sebelumnya menyarankan acara tersebut digelar secara virtual.
Sekda Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih, mengatakan pengalaman pelaksanaan Maulid Nabi di Kota Pekalongan didatangi banyak orang.
“Hal itu membuat kami dilema perihal pemberian izin,” ujarnya.
Dia menambahkan Mendagri juga mengeluarkan instruksi kepada seluruh jajaran pemerintahan agar menjalankan protokol kesehatan.
“Harapan kami Covid-19 segera berakhir, dan masyarakat menaati protokol kesehatan. Terkait ijin saya tidak bisa memutuskan sendiri, jadi perlu pihak Polri dan TNI,” paparnya.
6 Jam Diperiksa Polisi Soal Video Syur, Ini Pernyataan Gisel
Sementara itu, Dandim 0710 Pekalongan, Letkol CZI Hamonangan Lumban Toruan, menerangkan sistem pengajian akbar bisa diubah tanpa harus didatangi massa.
“Jika biasanya digelar secara langsung, karena kondisi pandemi bisa digelar secara virtual,” imbuhnya.