SOLOPOS.COM - Pendeta Joshua Tewuh (Twitter)

Solopos.com, JAKARTA — Tersangka penodaan agama, Pendeta Saifuddin Ibrahim yang kini menjadi buronan Polri membuat marah koleganya sesama pendeta.

Sejumlah pendeta menilai perilaku Saifuddin Ibrahim berpotensi memecah belah persatuan umat beragama di Indonesia.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Kemarahan para pendeta itu beralasan karena hingga kini Saifuddin Ibrahim tak henti membuat konten yang menghina Islam.

Per Minggu (24/4/2022), kanal Youtube Saifuddin Ibrahim sudah mengunggah 614 video yang sebagian besar berisi permusuhan terhadap umat Islam.

Yang mengkhawatirkan, ratusan video Saifuddin Ibrahim itu ditonton puluhan hingga ratusan ribu viewer. Video-video itu juga memicu perdebatan di kolom komentar baik yang pro maupun yang kontra Saifuddin Ibrahim.

Baca Juga: Anak Saifuddin Ibrahim: Menyerahlah Papa, Kibarkan Bendera Putih!

“Yang kamu lakukan itu membahayakan lho, bukan kepada dirimu saja tapi juga ke banyak orang. Bisa memicu konflik horisonal. Kamu enak sudah kabur ke Amerika Serikat, kami di sini yang susah. Kamu sengaja provokasi umat Islam, kami yang kena getahnya. Anda kesetanan,” kata Pendeta Joshua Tewuh seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube Kalam Kudus, Minggu (24/4/2022)..

Joshua Tewuh menentang keras tindakan Saifuddin yang meminta Menteri Agama menghapus 300 ayat Alquran. Menurutnya, hal itu sudah mencampuri keyakinan agama lain.

Saifuddin Ibrahim terus menyerang Islam
Pendeta Saifuddin Ibrahim dari Amerika Serikat terus memproduksi konten menyerang agama Islam. (Youtube Saifuddin Ibrahim)

“Tidak sama lho penginjilan dengan menjelekkan agama lamanya. Menjelek-jelekkan agama lain itu bukan penginjilan. Penginjilan itu memberikan kabar baik, dengan cara yang baik, dengan materi yang terbaik dalam penyajiannya. Bagi saya apa yang dilakukan Saifuddin Ibrahim ini bukan penginjilan,” tegas pendeta yang tinggal di Kalibata City, Jakarta itu.

Baca Juga: Saifuddin Ibrahim, Mantan Antek NII yang Kini Terus Menghina Islam

Joshua yang juga Ketua Sekolah Tinggi Alkitab Kalam Kristus Jakarta itu menegaskan, Saifuddin Ibrahim tidak mewakili jiwa kekristenan yang cinta damai.

“Dia tidak mewakili kekristenan di Indonesia, dia mewakili pribadinya. Jadi tindakannya melecehkan agama Islam itu murni penistaan agama,” ujar Joshua Tewuh

Secara tegas Joshua mengatakan apa yang dilakukan Saifuddin Ibrahim itu sebagai bentuk penistaan terhadap agama Islam. Ucapan Saifuddin agar Menteri Agama menghapus 300 ayat Alquran, tudingan bahwa haji dan umrah hanya buang-buang devisa merupakan pelecehan agama.

Baca Juga: Saifuddin Ibrahim: Polisi Indonesia Kadrun, Bodoh dan Jahat

“Kalau jadi kristen, jadilah kristen yang baik, pelajari Alkitab. Tidak perlu menjelek-jelekkan agama lama. Saya sendiri jika agama saya dihina juga marah. Misalnya dulu Abdul Shomad mengatakan jin pakai salib saya marah. Saya mendesak Kapolri menangkap Abdul Shomad,” katanya.

Joshua yang sebelumnya adalah guru spiritual Saifuddin Ibrahim meminta mantan anak didiknya itu untuk bertobat. Menurutnya, apa yang dilakukan Saifuddin memecah belah persatuan umat beragama di Indonesia.

Pendeta Henry Tan Dianta sependapat dengan Joshua Tewuh. Menurutnya, Saifuddin memainkan isu-isu agama demi mendapatkan uang.

“Sejak dulu dia itu mikirnya uang. Apa-apa uang. Apa-apa jadi uang. Dulu saat saya tengok di penjara, kata-kata pertamanya ‘Pak Pendeta, adakah donasi untuk saya’. Ini bener, saya mengalami sendiri,” ujar Henry Tan.

Baca Juga: Hina Islam Lagi, Saifuddin Ibrahim: Naik Haji Akal-Akalan Muhammad

Pada 2018, Saifuddin Ibrahim memang dipenjara empat tahun karena menistakan agama Islam. Kala itu Saifuddin menulis di laman Facebooknya bahwa Nabi Muhammad SAW raja cabul karena menikahi anak umur enam tahun.

Tokoh Katolik Antonius Benny Susetyo juga gerah dengan tingkah laku Saifuddin Ibrahim yang kini kabur ke Amerika Serikat.

Anggota BPIP itu mendesak aparat kepolisian segera menangkap Pendeta Saifuddin Ibrahim agar tak kian membuat umat Islam marah.

Menurut Romo Benny, sapaan Antonius Benny Susetyo, tindakan Saifuddin Ibrahim itu memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Kalau ini ya bertentangan dengan iman kristiani. Keimanan kristiani itu adalah mencintai sesamanya, tidak boleh menghujat, dan tidak boleh menghina agama orang lain. Nilai-nilai agama itu luhur. Karena itu saya sepakat dengan Prof Mahfud (Mahfud Md.) bahwa Saifuddin ini harus segera ditangkap dan diproses hukum,” ujar Romo Benny seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube TVOneNews.



Baca Juga: Tinggal di AS, Saifuddin Ibrahim: Kalau Pulang Saya Habis!

Romo Benny menilai meskipun mengaku sebagai pendeta Saifuddin Ibrahim tidak punya kecakapan ilmu dan otoritas untuk menilai agama orang lain.

Menurutnya, untuk belajar kitab suci butuh waktu paling tidak 25 tahun. Sementara yang terjadi pada Saifuddin jauh dari kata ideal sebagai pemuka agama yang tahu ilmu.

“Belajar kitab suci itu harus tahu bahasa aslinya, paham teks dan konteks serta budayanya. Belajar kitab suci itu minimal 25 tahun dengan bahasa aslinya. Makanya dalam hirarki Katolik yang bisa menafsirkan itu yang punya otoritas. Lha orang ini kan tidak punya otoritas,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya