SOLOPOS.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani (Bisnis-Eusebio Chrysnamurti)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah mengurangi utang hingga Rp216 triliun setelah pendapatan pajak naik tahun ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pembiayaan utang hingga akhir 2022 diperkirakan hanya akan mencapai Rp757,6 triliun.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Pembiayaan utang tersebut turun drastis jika dibandingkan dengan target APBN Tahun Anggaran yang sebesar Rp973,6 triliun.

Proyeksi ini juga lebih rendah jika dibandingkan dengan target pemerintah dalam Perpres 98/2022 yang ditetapkan sebesar Rp943,7 triliun.

Baca Juga: Curhat Menkeu Sri Mulyani, Banyak yang Salah Kaprah soal Utang Negara

“Ini Rp216 triliun lebih rendah dari Perpres 982022. Dari perpres yaitu penurunannya sangat tajam, 22 persen,” katanya dalam rapat kerja bersama dengan Badan Anggaran DPR RI, Jumat (1/7/2022).

Penurunan target pembiayaan tersebut sejalan dengan perkiraan defisit APBN yang dapat ditekan hingga ke level 3,92 persen dari PDB.

Bahkan, realisasi APBN pada semester I/2022 tercatat mengalami surplus sebesar Rp73,6 triliun atau mencapai 0,39 persen dari PDB.

Baca Juga: Total Utang Indonesia Saat Ini Capai Rp7.014 Triliun, Masih Aman?

Realisasi pendapatan negara pada semester I/2022 tercatat mencapai Rp1.317,2 triliun atau mencapai 58,1 persen dari target Perpres 98/2022, atau tumbuh sebesar 48,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, realisasi belanja negara tercatat telah mencapai Rp1.243,6 triliun atau 40,0 persen dari target Perpres 98/2022, atau tumbuh 6,3 persen dibandingkan tahun lalu.

Pada semester I/2022 pun, Sri Mulyani mengatakan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan pemerintah mencapai Rp182,4 triliun, turun 60,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Ini Dia 10 Negara Pemberi Utang Indonesia

“Defisit dan keseimbangan primer terlihat di sini, defisit malah positif dan dari sisi keseimbangan primer positif Rp259,7 triliun. Ini positif dari keseimbangan primer yang sangat besar dan pertama kali dalam 4 tahun terakhir,” jelasnya.

Hingga akhir tahun, pemerintah memproyeksikan pendapatan negara akan mencapai Rp2.436,9 triliun dengan penerimaan pajak mencapai Rp1.608,1 triliun.

Sejalan dengan itu, belanja negara hingga akhir tahun diperkirakan mencapai Rp3.169,1 triliun.

Baca Juga: Wis Numpuk, Harta 10 Orang Terkaya RI Tak Mampu Lunasi Utang Indonesia

“Kami berharap dengan kondisi cost of fund yang semakin tinggi, penurunan penerbitan utang akan memposisikan Indonesia dalam posisi yang jauh lebih aman dan baik,” jelas Sri Mulyani.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Penerimaan Pajak Naik, Sri Mulyani Bakal Kurangi Utang hingga Rp216 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya