SOLOPOS.COM - Pemerintah Desa Grogol, Kecamatan Weru menyiapkan gedung serbaguna untuk mengkarantina pemudik atau pendatang di wilayah tersebut. (Istimewa/Dok. Pemdes Grogol)

Solopos.com, SUKOHARJO - Gelombang arus pemudik ke Sukoharjo terus berdatangan di tengah pandemi virus Corona. Kondisi tersebut membuat Gugus Tugas Corona Kabupaten hingga tingkat desa melakukan antisipasi.

Salah satunya pemudik diminta melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Hingga kini, jumlah pemudik yang tiba di Sukoharjo sudah mencapai 12.406 orang yang tersebar di 12 kecamatan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Maling Gabah di Karanganyar Demi Sambung Hidup, Pemulung Sragen Makan Beras Curian Lauk Sambal

Asisten III Sekda, Eko Adji Arianto merinci pemudik terbanyak ada di Kecamatan Bulu sebanyak 2.124 orang, Kecamatan Weru 1.997 orang, Tawangsari 1.720 orang, Nguter 1.514 orang, Bendosari 1.391 orang, Sukoharjo 1.040 orang, Polokarto 839 orang, Mojolaban 503 orang, Baki 422 orang, Grogol 340 orang, Kartasura 299 orang, dan Kecamatan Gatak 217 orang.

"Kebijakan penyediaan rumah isolasi di tingkat desa/kelurahan ini memang terkait dengan pemudik. Sebelum disediakan pemudik melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing," jelasnya kepada Solopos.com, Selasa (21/4/2020) malam.

Cegah Persebaran Corona, Ke Pasar Tradisional Boyolali Wajib Pakai Masker

Terkait dengan penyediaan rumah isolasi oleh desa/keluarahan tersebut, Adji mengaku tengah disusun Peraturan Bupati (Perbup) sehingga bisa dijadikan acuan. Menurutnya, gelombang pemudik tidak bisa dicegah meski pemerintah sudah memberikan imbauan agar tidak mudik. Untuk itu, penyediaan rumah isolasi di desa/kelurahan bagi pemudik dalam rangka pencegahan penularan virus oleh pemudik.

Nekat Pulang, Pemudik Grogol Sukoharjo Wajib Karantina di Gedung Beralaskan Tikar

Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Bejo Raharjo menambahkan, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) Corona dikaitkan pemudik tergantung pelaksanaan tertib tidaknya pelaksanaan isolasi mandiri oleh pemudik itu sendiri.

"Jika tertib melaksanakan isolasi mandiri, kasus ODP tidak naik jadi PDP. Bagi pemudik, kuncinya tertib menjalankan isolasi mandiri," tandasnya.

Berhari-Hari Jalani Isolasi di Rumah Angker, Pemudik Sragen: Semoga Saya Kuat...

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya