SOLOPOS.COM - Pemerintah Desa Grogol, Kecamatan Weru menyiapkan gedung serbaguna untuk mengkarantina pemudik atau pendatang di wilayah tersebut. (Istimewa/Dok. Pemdes Grogol)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Pemdes Grogol, Kecamatan Weru, Sukoharjo mulai menyiapkan rumah karantina bagi pendatang atau pemudik yang nekat pulang. Pemdes Grogol menyiapkan kebutuhan pangan pemudik selama karantina.

Tempat karantina di Grogol, Sukoharjo tersebut mampu menampung 100 orang pemudik. Kades Grogol, Kecamatan Weru, Heri Putut mengatakan rumah karantina atau isolasi disiapkan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Setiap pemudik yang datang akan kita langsung masukkan ke rumah karantina selama 14 hari," kata Heri kepada Solopos.com, Rabu (22/4/2020).

Nginep di Rumah Janda Muda saat Pandemi, Pria Afganistan Digerebek Warga

Heri mengatakan rumah karantina disiapkan secara sederhana. Para pemudik yang datang akan masuk di rumah karantina selama 14 hari dengan tidur beralaskan tikar seadanya.

Pihaknya berharap pemudik bisa menahan diri untuk tidak nekat mudik. Apalagi Presiden telah menginstruksikan warga dilarang mudik dan akan dikenai sanksi penjara hingga setahun apabila nekat mudik.

"Rumah karantina ini sengaja kita buat agar pemudik tidak nekat balik. Karena fasilitasnya ya seadanya dengan keterbatasan dana," kata dia.

Namun demikian pihak pemerintah desa menyiapkan kebutuhan pangan bagi para pemudik selama di rumah karantina tersebut.

Jual Hasil Curian di Facebook, Seorang Maling Asal Sleman Diciduk Polisi

Pihaknya juga akan memperbolehkan apabila pihak keluarga masing-masing pemudik Grogol Sukoharjo akan mengirimkan makanan bagi wajib karantina. Namun tentunya dengan serangkaian screening terlebih dahulu.

Wajib Karantina 14 Hari

Saat ini, jumlah pemudik yang tiba di Grogol, Sukoharjo, ada 150 orang dan melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari.

"Pemudik yang akan datang tak bisa karantina mandiri. Harus jadi satu di gedung serba guna," katanya.

Lari dari Tawuran, Remaja Pria Ditemukan Tewas di Tumpukan Sampah

Lurah Dukuh, Kecamatan Sukoharjo, Tri Budi Setiawan mengatakan sejauh ini masih mengandalkan karantina mandiri bagi pemudik yang datang ke wilayahnya.

Namun pihaknya tidak menutup kemungkinan menyiapkan rumah isolasi bagi para pemudik tersebut.

"Kami masih menunggu koordinasi dengan pihak kecamatan karena kami harus menyiapkan lokasi mana yang tepat untuk rumah isolasi pemudik ini," kata Tri.

Sebelumnya, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya menginstruksikan seluruh desa/lurah menyiapkan rumah karantina bagi pemudik atau pendatang. Tak tanggung-tanggung bupati meminta desa/lurah menyiapkan masing-masing 14 rumah isolasi di wilayahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya