SOLOPOS.COM - Warga berjalan di bekas bangunan Pasar Tiga Lantai Klaten atau yang dikenal dengan nama Pasar Gede Klaten, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, Minggu (12/12/2021). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Proyek pembangunan pasar tiga lantai atau yang kerap dikenal dengan nama Pasar Gede di Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten, tak kunjung berlanjut. Pemkab berharap proyek pembangunan pasar induk di Kabupaten Bersinar yang dibiayai dari anggaran pemerintah pusat tersebut rampung tahun depan.

Pembangunan Pasar Gede Klaten dilakukan pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). Sejak proyek digulirkan, Pemkab Klaten menyiapkan pasar darurat di lahan kas Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara yang berada di Jl. Kopral Sayom. Pedagang pindahan ke pasar darurat sejak November 2020.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Baca Juga: Menikmati Wisata Kalimosodo dengan Ikon Plengkung Pitu di Klaten

Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Koperasi (Disdagkop) dan UKM Klaten, Didik Sudiarto, mengatakan proyek Pasar Gede Klaten merupakan proyek multiyears yang dikerjakan pada 2021-2022. “Pelaksana pembangunan ditangani langsung dari kementerian. Proyek ini proyek multiyears dengan pelaksanaan lelang tahun ini. Informasinya, pada Desember ini sudah ada pemenang lelang,” kata Didik saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (12/12/2021).

Didik menuturkan meski tersiar kabar jika Desember ini sudah ada pemenang lelang, namun dia belum bisa memastikan kapan proyek pembangunan tersebut dimulai. Sementara itu, nilai pagu anggaran dari APBN untuk proyek pembangunan pasar tersebut sekitar Rp102 miliar.

Baca Juga: Tak Ada Penyekatan di Jalan Solo-Jogja Wilayah Klaten Saat Libur Nataru

“Untuk nilai kontraknya menjadi berapa, kami belum tahu. Kami juga masih menunggu perkembangan-perkembangan berikutnya. Sampai saat ini kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat,” kata dia.

Didik berharap proyek tersebut bisa bergulir sesuai rencana yakni rampung pada 2022. Selama ini banyak pedagang yang mempertanyakan kelanjutan proyek pembangunan Pasar Gede Klaten. “Kami berharap progres terlaksana sesuai dengan target. Banyak pedagang yang menanyakan juga. Karena pedagang tahunya ini [proyek pembangunan Pasar Gede Klaten] program kabupaten,” kata dia.

Rencananya, pasar dibangun dengan konsep semi modern. Pasar dibangun dengan tetap mempertahankan jumlah lantai pasar yakni berlantai tiga. Namun, Didik memastikan lantai I tak bakal sejajar dengan permukaan tanah. Sebelum rencana pembangunan bergulir, lantai I pasar berada di bawah tanah.

Baca Juga: Tawuran Suporter PSIM Jogja dengan PSS Sleman Pecah di Danguran Klaten

Sementara itu, penghubung antarlantai pasar tersebut berupa eskalator. Pada lantai III tetap ada kios pedagang namun direncanakan menjadi pusat kuliner atau foodcourt. “Rencana kami seperti itu. Sehingga DED [detail engineering design] dibuat untuk lantai III itu ada kios dan ada ruang terbuka untuk duduk dan tempat makan,” kata dia.

Posisi pasar bakal menjorok lebih ke dalam ketimbang kondisi pasar sebelumnya. Hal itu menyesuaikan ketentuan yang berlaku. “Kondisi sebelumnya ada kios di depan [di pinggir jalan]. besok hilang dan akan bergeser menjorok lebih ke dalam. Kalau tidak salah dari jalan [jaraknya] 15 meter. Posisi sebelumnya kan tidak ada 10 meter,” jelas dia.

Sementara itu, bangunan pasar berlantai tiga tidak hanya pada kawasan pasar lama. Kawasan bekas terminal angkot bakal disulap menjadi pasar yang juga berlantai tiga.

Baca Juga: Geng Broken Brain Klaten, Polisi: Masuk Geng Harus Berani Membegal

Soal jumlah pedagang, Didik menjelaskan ada 1.000-an pedagang di Pasar Gede Klaten mulai dari pedagang kios, los, serta oprokan. Sebagian dari mereka saat ini berjualan di pasar darurat.

Sementara itu, sebagian lainnya memilih tak jualan di pasar darurat. Mereka memilih menyewa tempat lain untuk berjualan sembari menunggu proyek pembangunan Pasar Gede Klaten kelar.

Salah satu pedagang di pasar darurat, Sribekti, 48, mengatakan sudah setahun terakhir ini dia dan para pedagang lainnya menempati pasar darurat. Selama ini kondisi pasar darurat masih aman-aman saja. Soal kelanjutan proyek pembangunan Pasar Gede Klaten, Sribekti belum mengetahui.

Baca Juga: Tak Ada Penyekatan di Jalan Solo-Jogja Wilayah Klaten Saat Libur Nataru

“Pedagang juga belum tahu. Sampai setahun ini di pasar darurat, pembangunan masih sepi-sepi saja,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya