SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona (Covid-19). (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO -- Ibu rumah tangga asal Mangkubumen, Banjarsari, Solo, yang menjadi pasien ke-17 positif corona di Solo ternyata penyandang disabilitas bisu dan tuli.

Hal itu membuat Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo kesulitan melakukan tracing riwayat maupun kontak pasien tersebut. Pasien perempuan yang bekerja sampingan sebagai buruh cuci itu sulit dimintai keterangan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Mau Masuk Solo, 4 Kendaraan dari Jabodetabek Diminta Putar Balik di Tugu Makutha

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan keluarga inti pasien tersebut juga tak bisa menjelaskan riwayat bepergiannya.

“Buruh cuci dari rumah ke rumah. Keluarganya tidak tahu dia mburuh ke mana saja. Tapi, kami tetap berusaha, termasuk meminta keterangan dari tetangga sekitar. Seluruh keluarga serumah sudah menjalani karantina mandiri,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Senin (27/4/2020).

Diusir Dari Indekos, 3 Perawat RSUD Bung Karno Solo Terpaksa Tinggal di RS

Ning, panggilan akrabnya, mengatakan keluarga pasien positif ke-17 corona Solo itu termasuk kalangan kurang mampu. Suplai kebutuhan pokok dipasok pemerintah.

Tidak Keluar Kota

Adik ipar pasien bekerja sebagai buruh bantu di kantin sekolah sehingga saat ini tidak bekerja. Sementara adik kandungnya juga seorang buruh serabutan.

Jateng Tutupi Data PDP Covid-19 yang Meninggal Dunia, Ini Alasannya

“Jadi dia tinggal ikut rumah adiknya. Anaknya yang pekerja lepas juga harus dikarantina,” jelasnya.

Selain pasien ke-17, pasien positif corona ke-16 di Solo juga ibu rumah tangga. DKK pun sama sulitnya melacak riwayat perjalanan ibu rumah tangga asal Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, tersebut.

Pasien ke-16 tersebut diketahui tidak keluar kota sama sekali dalam 14 hari terakhir. DKK fokus mendata siapa saja yang bertemu dengan dia maupun riwayat bepergian dalam kota.

2 Warga Colomadu Positif Covid-19, Total Kasus Karanganyar Jadi 13 Orang

“Entah bertemu tamu yang ke rumah, tukang sayur keliling, penjual di tepi jalan, ke pasar atau apa saja. Karena dia tidak ke luar kota,” ucap Ning.

Sebagaimana diinformasikan, di Solo saat ini ada 17 kasus positif corona. Dari 17 pasien itu, dua di antaranya ibu rumah tangga dan dua lainnya anak-anak usia di bawah 10 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya